Pada pergantian abad ke-19 dan ke-20, Demokrat Sosial Rusia, yang memegang posisi Marxis, bersatu dalam Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia. Tetapi sudah di kongres partai kedua, yang diadakan pada tahun 1903, kaum revolusioner tidak setuju dan dibagi menjadi dua faksi: Menshevik dan Bolshevik.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/32/kto-takie-mensheviki.jpg)
Bagaimana kaum Menshevik muncul
Kongres kedua RSDLP diadakan di Brussels dan London pada bulan Juli 1903. Ketika pertanyaan tentang pemilihan badan partai pusat muncul dalam agenda, mayoritas adalah pendukung V.I. Lenin, dan pendukung lawannya Yu.O. Martov adalah minoritas. Maka terbentuklah faksi-faksi Menshevik dan Bolshevik di Partai Sosial Demokrat Rusia.
Kemenangan dalam pemungutan suara bersejarah itu memungkinkan Lenin untuk menyebut fraksinya "Bolshevik", yang merupakan langkah kemenangan dalam perjuangan ideologis melawan lawan-lawannya. Pendukung Martov tidak punya pilihan selain mengakui diri mereka sebagai "Menshevik". Namun, harus dicatat dalam keadilan bahwa di masa depan faksi Lenin sering menemukan dirinya dalam minoritas yang sebenarnya, meskipun istilah "Bolshevik" ditetapkan untuk faksi selamanya.
Pembentukan faksi disebabkan oleh perbedaan mendasar dalam pandangan tentang pembangunan partai yang ada di antara para pemimpin Sosial Demokrat. Lenin ingin melihat dalam partai proletariat organisasi militan dan bersatu. Pendukung Martov berusaha menciptakan asosiasi amorf di mana keanggotaan akan cukup luas.
Kaum Menshevik tidak menerima sentralisasi partai yang ketat dan tidak ingin memberikan kekuatan luas kepada Komite Sentral.