Kita sering menemukan konsep-konsep yang maknanya tidak kita ketahui, tetapi yang sering kita temui ketika membaca koran atau majalah. PR dan siaran pers - bagaimana hal-hal ini terhubung dan apa sajakah itu?
Siaran Pers: Konsep dan Fungsi Utama
Siaran pers adalah salah satu dokumen PR utama dari setiap organisasi swasta. Jika Anda menerjemahkan frasa "siaran pers" dari bahasa Inggris, Anda mendapatkan secara harfiah "apa yang disajikan kepada pers; apa yang dilepaskan kepada massa" - yaitu. sebuah dokumen yang membangun dialog antara perusahaan dan publik melalui perantara - media.
Siaran pers, sebenarnya, adalah bahan teks biasa, kadang-kadang dilengkapi dengan gambar atau foto. Bahan siaran pers dapat disebut berita tentang hal-hal yang terjadi di dalam organisasi, pendapat organisasi tentang masalah apa pun, atau respons organisasi ini terhadap peristiwa yang terjadi di area tertentu.
Jangan bingung komunike dan siaran pers. Komunike - informasi pemberitahuan tentang masa lalu, misalnya, negosiasi internasional, KTT, pertemuan. Communiqué adalah siaran pers negara yang meliput peristiwa penting bagi suatu negara.
Apa saja fitur siaran pers?
Fungsi utama dari siaran pers adalah untuk menarik perhatian publik atau target audiens dengan menginformasikan media tentang peristiwa penting (atau tidak cukup) yang terjadi di organisasi sehari sebelumnya.
Distribusi siaran pers memungkinkan Anda untuk menarik audiens target atau investor, atau sekadar meningkatkan popularitas perusahaan dan kesadaran publik akan keberadaan organisasi.
Struktur rilis pers: cara menulis siaran pers yang tepat. Kiat
Banyak PR-manajer memiliki gaya menulis siaran pers sendiri, dan juga lebih suka detail yang berbeda dengan cara yang berbeda. Namun, ada beberapa poin utama yang harus dipatuhi oleh siaran pers:
1. Judul yang kompeten. Judul harus mencerminkan esensi dari materi selanjutnya. Judul yang dibentuk dengan baik tidak boleh besar, tetapi harus secara ringkas menjelaskan esensi topik; itu harus melekat pada detik pertama, memaksa seseorang untuk membaca lebih lanjut.
2. Paragraf pertama hingga kedua. Paragraf yang paling penting - kira-kira sebanyak waktu yang dihabiskan untuk menyusunnya seperti pada semua bahan yang tersisa. Paragraf tidak boleh besar - sekitar 2-3 kalimat yang dirumuskan dengan jelas. Paragraf pertama (petunjuk) harus menjawab pertanyaan: "Siapa?", "Apa?", "Bagaimana?", "Di mana?", "Mengapa?".
Timbal harus secara ringkas dan informatif mengungkapkan seluruh esensi dari siaran pers - dialah wartawan yang akan menilai apakah bahan ini harus ditempatkan di koran, majalah, atau situs web.
3. Siaran pers tidak boleh besar - maksimal 2 halaman A4 dalam font 12 Times New Roman. Siaran pers tidak boleh mengandung iklan dan permohonan untuk membeli produk atau layanan ini atau itu - ini membuat para jurnalis takut, menimbulkan ketidakpercayaan terhadap organisasi di dalamnya.
Perlu dicatat bahwa siaran pers dibagi menjadi dua jenis: siaran pers (informasi tentang peristiwa atau peristiwa masa lalu) dan pengumuman siaran pers, mis. informasi tentang acara mendatang, yang seharusnya direkomendasikan untuk mengunjungi media.
4. Bagian tubuh yang lain dari siaran pers seringkali merupakan fakta dan angka kering yang akan menarik orang-orang yang paling tertarik (target audiens). Bagian dari siaran pers ini mencapai 30% pembaca. Ini mungkin berisi komentar dari orang yang berwenang (manajemen perusahaan, investor, dll.), Serta latar belakang perusahaan - ringkasan sejarah dan keberhasilan perusahaan.
Informasi dalam siaran pers harus memenuhi karakteristik berikut:
- Relevansi informasi (topikalitas, keunikan, atau bahkan hubungan informasi dengan beberapa masalah sosial yang penting)
- Ini harus menarik bagi audiens itu dirancang untuk: jika informasi terkait dengan bisnis - lebih banyak angka dan fakta, jika budaya - lebih banyak kata sifat dan metafora.
- Kesegaran informasi: apa yang ditulis sekitar seminggu yang lalu tidak akan menarik minat siapa pun hari ini.
Artikel terkait
Cara menyusun dokumen pers