Iman kepada Tuhan adalah hal yang luar biasa, jika Anda mempelajari konsep itu sendiri. Selama berabad-abad, orang-orang percaya pada hal yang tidak dapat dibuktikan, menganggapnya aneh bagi mereka yang membiarkan keraguan akan kenyataan dari fenomena masa lalu dan masa depan yang diantisipasi.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/45/pochemu-lyudi-veryat-v-boga.jpg)
Instruksi manual
1
Pada zaman kuno, manusia tidak dapat menjelaskan fenomena alam, seperti perubahan siang dan malam, badai petir, angin topan, letusan gunung berapi. Pikiran yang ingin tahu menuntut agar dunia di sekitar kita dipahami. Untuk menafsirkan fenomena yang tidak jelas, orang-orang datang dengan dewa-dewa yang mengendalikan siklus alam dan bencana alam. Dengan bantuan doa, pengorbanan dan perbuatan yang memuliakan Tuhan, orang-orang percaya bahwa mereka dapat mempengaruhi fenomena alam: untuk memberikan perlindungan dari badai dan banjir, untuk mengemis lebih banyak hari yang cerah agar panen tidak hilang. Ini memberi orang itu kepercayaan diri bahwa dia bisa menolak unsur-unsur itu.
2
Bahkan di abad ke-21, dalam situasi yang sulit, orang sering berpaling kepada Tuhan. Ketika orang yang dicintai tidak dapat membantu, dan orang hanya dapat berharap untuk keajaiban, adalah menakutkan untuk mengakui bahwa Anda tidak berdaya dan kesepian. Tetap bergantung pada bantuan Tuhan, yang dapat diminta melalui doa.
3
Dari sudut pandang seorang ateis, iman memberi orang harapan untuk kehidupan abadi dan membantu mengatasi rasa takut. Seseorang takut akan hal yang tidak diketahui, dan ketakutan akan kematian adalah salah satu yang paling kuat dan tersebar luas, karena tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Secara tidak sadar, orang menganggap diri mereka unik, karena pemikiran bahwa mungkin untuk menghilang adalah hal yang tak tertahankan. Percaya pada tuhan yang menjanjikan kehidupan kekal menyelamatkan orang dari rasa takut yang konstan.
4
Dari sudut pandang orang percaya, situasinya berbeda. Intervensi ilahi telah berulang kali mengubah nasib dunia. Tuhan menanggapi doa orang-orang percaya: di antara anak-anak yang tidak memiliki anak, lahirlah anak-anak yang telah lama ditunggu-tunggu, pasien yang sakit parah pulih, dan dokter hanya mengangkat bahu, tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi dari sudut pandang medis. Orang percaya, yang berbalik kepada Allah, dapat menerima jawaban dalam bentuk tanda. Berdasarkan fakta-fakta ini, orang tidak meragukan keberadaan makhluk yang lebih tinggi kepada siapa mereka berpaling. Orang percaya mencintai Tuhan sebagai ayah yang tegas tetapi adil. Dan bagaimana orang meragukan keberadaan orang yang kamu cintai?