Ratu Marie Antoinette bukan satu-satunya penguasa Prancis yang dihukum mati oleh rakyatnya sendiri. Namun, dia adalah salah satu dari sedikit wanita bangsawan yang berhasil mempertahankan keseimbangan batin dan kebesaran kerajaan.
Ibu dari Marie Antoinette, Marie Theresa, adalah wanita yang sangat kuat dan bijaksana. Dia berhasil mengurus orang-orangnya dan anak-anaknya, memberikan setiap anak perempuan perkawinan yang luar biasa. Tentu saja, potongan yang paling enak pergi ke Marie Antoinette: dia dipersiapkan sebagai istri bagi Louis, yang mewarisi tahta Prancis. Mengetahui bahwa putrinya akan menjadi ratu, Maria Theresa mencoba menanamkan dalam dirinya keterampilan mengelola negara. Gadis itu tidak hanya diajarkan ilmu, tetapi juga seni memikat orang, mencapai tujuan mereka melalui metode diplomatik.
Nyonya masa depan Prancis adalah kekasih universal dan tidak tahu penolakan apa pun. Ini merusak karakternya: terbiasa bersenang-senang dan menuntut agar semua orang memenuhi kemauannya, Marie Antoinette tidak siap untuk pemerintahan negara yang bijaksana. Dia menikah pada usia 15, tetapi Louis pada waktu itu hanya pewaris, tetapi bukan raja. Pernikahan itu, sayangnya, membawa tragedi yang mengerikan. Untuk menghormati acara penting di Paris, sebuah pesta diselenggarakan untuk semua orang. Perayaan ini menyebabkan antusiasme yang tinggi sehingga banyak warga yang meninggal dalam keadaan naksir. Tentu saja, pengantin baru itu tidak disalahkan karena hal ini, tetapi rumor yang tidak menyenangkan tentang Marie Antoinette muda dan tentang kemalangan yang ia bawa kepada bangsanya, tetap pergi.
Gadis itu menjadi ratu hanya 4 tahun setelah menikah. Pada saat ini, dia sudah benar-benar mengubah kehidupan bangsawan Prancis. Menyia-nyiakan masa pemerintahan di negara itu, secara aneh dikombinasikan dengan kelaparan dan kemiskinan: sementara para wanita bangsawan memesan seratus pakaian mewah sebulan, warga biasa tidak tahu bagaimana memberi makan anak-anak mereka. Setiap penasihat yang membiarkan dirinya menunjukkan kepada pasangan kerajaan perbedaan ini segera diusir. Untuk menutupi pengeluarannya, raja terus menaikkan pajak, yang menyebabkan semakin banyak jengkel.
Dan akhirnya, momen itu datang ketika kesabaran orang-orang meledak. Kerusuhan terorganisir dimulai. Keluarga kerajaan dipenjara, dan ketika raja dan istrinya mencoba melarikan diri, diputuskan untuk mengeksekusi mereka. Pertama, kepala Louis dipenggal, dan setelah beberapa saat, Marie Antoinette dijatuhi hukuman mati, meskipun dia tidak bisa dituduh melakukan apa pun selain pemborosan yang berlebihan. Sang Ratu naik sendiri perancah, dan sampai akhirnya ia berhasil mempertahankan ketenangan yang tak tergoyahkan.