Hampir semua agama berbicara tentang perlunya membawa kebaikan dan cinta. Namun, anehnya, jumlah konflik agama terus meningkat, dan mereka sendiri mengambil bentuk yang sangat sengit.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/85/religioznie-konflikti-ponyatie-sushnost-prichini.jpg)
Konflik agama dan bentuknya
Konflik agama adalah bentrokan antara pengusung berbagai nilai spiritual, mewakili satu atau lain arah kultus. Alasan utama bentrokan semacam itu adalah sikap tidak toleran terhadap pandangan agama dan praktik ritual yang bertentangan. Terlebih lagi, sepanjang sejarah umat manusia, konflik agama telah berkembang tidak hanya antara bentuk-bentuk kultus yang sama sekali berbeda, tetapi juga di antara keyakinan yang sama (yang disebut "perpecahan").
Konflik agama selalu ditandai dengan bentuk kekerasan dan pembunuhan yang keras. Dalam sejarah peradaban Eropa, Perang Salib melawan Muslim (di mana orang-orang Yahudi mati), Inkuisisi Romawi, serta perang panjang antara Katolik dan Protestan, menjadi salah satu contoh yang paling jelas dari ini. Di Rusia, meskipun ada penindasan yang berkepanjangan, gereja juga secara aktif menggunakan penyiksaan dan eksekusi terhadap para pembangkang, seperti penganiayaan terhadap orang-orang kafir, dan kemudian orang-orang Percaya Lama. Sementara itu, ide keagamaan ini sangat aktif digunakan oleh para politisi yang berusaha mendapatkan dukungan kuat dari lingkaran ulama dalam mempertahankan kekuatan mereka sendiri atau mengobarkan perang.