Anak-anak langsung, mereka selalu mengatakan apa yang mereka pikirkan. Bayi tidak tahu bagaimana kalau tidak, mereka tidak terbiasa dengan kenyataan bahwa banyak orang dewasa tidak hanya berbohong satu sama lain, tetapi untuk diri mereka sendiri. Sangat penting untuk mencoba menjaga dalam diri Anda "suara bayi, " yang membawa kebenaran jika Anda ingin menjadi orang yang bahagia.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/97/pochemu-govoryat-ustami-mladenca-glagolit-istina.jpg)
Mengapa kebenaran berbicara melalui mulut bayi?
Menurut penelitian para psikolog, anak-anak mempertahankan spontanitas dan ketulusan mereka, dan juga tidak tahu bagaimana berbohong sampai sekitar dua setengah atau tiga tahun. Setelah mencapai usia ini, anak tidak lagi dianggap sebagai bayi, ia secara bertahap mulai mendapatkan lebih banyak fitur dari orang dewasa.
Bayi itu belum menganggap dirinya sebagai manusia, dia tidak berpikir bahwa dia juga manusia. Itulah sebabnya anak-anak kecil yang sudah belajar berbicara, pertama-tama berbicara tentang diri mereka sebagai orang ketiga. Misalnya, seorang anak berkata: "Vanya haus." Atau sekadar mengatakan: "Minumlah."
Kemudian, ketika keluarga dan guru-guru di taman kanak-kanak mengajarinya untuk berbicara tentang dirinya sebagai orang pertama, ia mulai menyampaikan perasaannya secara berbeda: "Saya ingin minum." Pada saat ini, lelaki kecil itu mulai sadar akan dirinya sendiri, yang berarti bahwa ia secara bertahap memahami tujuannya dan manfaatnya sendiri. Tetapi sampai ini terjadi, si anak dapat mengekspresikan semua yang dia lihat dan pahami, dan ini akan menjadi kebenaran absolut yang menggambarkan pengamatan langsung dunia di sekitarnya.
Secara bertahap, anak itu mengembangkan sikap terhadap dunia di sekitarnya, seperti terhadap sesuatu yang berada di luar, orang asing bagi dirinya sendiri. Kemudian dia mulai lebih serius mengekspresikan pikirannya, bahkan menyembunyikan sesuatu dari orang lain.
Anak-anak untuk waktu yang lama menjaga penampilan dan kejujuran dalam pernyataan mereka, oleh karena itu ungkapan "mulut berbicara kebenaran" tidak boleh dipahami sedemikian rupa sehingga hanya anak yang tidak sadar yang bisa mengatakan kebenaran. Dipahami bahwa setiap proposisi langsung dan naif mengandung butir kebenaran yang tidak terdistorsi oleh kesalahpahaman atau pertimbangan keuntungan.
Ungkapan "Seorang raja telanjang!" Dapat dianggap identik. Dalam kisah Andersen, dia diucapkan oleh seorang anak yang naif, mengungkap penipuan yang semua orang takut untuk mengenali.