Perkembangan historis Prancis menarik karena masa lalunya yang bergejolak. Perjuangan rakyat untuk hak-hak mereka menyebabkan revolusi terus-menerus dan pergantian kekuasaan yang sering. Alhasil, Prancis dapat membanggakan bahwa hanya sejarahnya yang memiliki lima republik.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/92/pochemu-franciyu-nazivayut-pyatoj-respublikoj.jpg)
Revolusi
Akhir abad ke-18 adalah titik balik dalam sejarah bagi Prancis. Revolusi Besar Prancis, yang dimulai dengan penangkapan benteng Bastille pada tahun 1789, meletakkan dasar bagi perkembangan republik negara itu.
Revolusi itu sendiri disebabkan oleh rezim monarki yang tidak stabil, yang dibangun di atas serangkaian kompromi antara pemerintah dan kelas individu. Negara melindungi kepentingan kaum borjuis dan kelompok-kelompok istimewa, sementara buruh tani dieksploitasi secara berlebihan. Akibatnya, ini mengarah pada fakta bahwa Prancis mulai tertinggal dalam pembangunan dari negara lain. Kaum intelektual tidak bisa tidak memperhatikan hal ini: ada desas-desus di masyarakat, kepercayaan pada pihak berwenang mulai hilang.
Reformasi yang dilakukan oleh Louis XVI menyebabkan sistem yang sudah berabad-abad runtuh. Revolusi dan republik masa depan bertindak di bawah slogan: "Kebebasan, kesetaraan, persaudaraan", yang dengan jelas menunjukkan bagaimana rakyat berhasil menderita di bawah sistem monarki.
Republik Perancis
Republik Perancis pertama diproklamirkan selama revolusi dan secara resmi berlangsung 12 tahun dari 1792 sampai Napoleon Bonaparte berkuasa. Selama masa ini, tiga konstitusi diadopsi yang mengubah urutan dan nama otoritas, tetapi mengkonfirmasi keputusan Keputusan Konvensi Nasional tentang Unitarianisme Negara.
Sejak 1804, ketika Bonaparte menyatakan dirinya sebagai kaisar, rezim republik dengan cepat berubah menjadi kaisar yang otoriter. Dan hanya pada 1848 Perancis untuk waktu yang singkat berhasil kembali ke bentuk pemerintahan republik. Periode 1848 hingga 1852 disebut "Republik Kedua" Perancis, yang presidennya adalah Pangeran Louis Napoleon Bonaparte, yang akhirnya melakukan hal yang sama dengan pamannya, Napoleon I, yang menyatakan dirinya sebagai kaisar.
"Republik Ketiga" lebih sukses daripada yang sebelumnya dan berlangsung 70 tahun, dimulai pada 1870. Konstitusi yang diadopsi pada masa ini menduduki negara perantara antara monarki dan republik, namun demikian, pada tahun-tahun inilah Perancis masuk ke dalam aliansi Entente.
"Republik Keempat" terbentuk setelah Perang Dunia II pada tahun 1946. Konstitusi republik ini ditandai oleh sistem parlementer yang terbentuk dengan baik dan kepresidenan yang lemah.