Penyebutan awal Saint Mauritius tanggal kembali ke sekitar abad ke-6. Para penulis sejarah merujuk pada kisah-kisah para penjaga Romawi, dan mereka, pada gilirannya, belajar tentang Mauritius dari uskup Jenewa. Legenda Saint Mauritius telah lama dianggap sebagai fakta yang dapat diandalkan, meskipun baru-baru ini informasi yang tercantum dalam catatan sejarah telah menjadi subjek kontroversi.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/84/kto-takoj-bil-svyatoj-mavrikij.jpg)
Legenda Saint Mauritius
Sejarah mengatakan bahwa pada awal abad ke-4 kaisar Romawi Maximian Galerius disibukkan dengan pengamanan Gaul, yang memberontak melawan pemerintahan Roma. Salah satu kohort tentara Romawi direkrut di Mesir Hulu, di sekitar kota Thebes. Atas perintah kaisar, legiun ini dikirim ke Gaul yang memberontak.
Semua prajurit satuan adalah orang Kristen dari keyakinan mereka sendiri. Dia memerintahkan kohort Mauritius, yang aslinya berasal dari kota Suriah bernama Apamea.
Sebelum dimulainya setiap pertempuran, para prajurit dan komandan mereka diwajibkan untuk berkorban kepada para dewa yang dihormati di Roma. Namun, para pejuang Mauritius dengan tegas menolak untuk melakukan ritual ini. Para pencela pemimpin militer segera melakukan pengecaman terhadap kaisar Romawi, yang menyatakan bahwa Mauritius dan rombongannya menyebarkan kepercayaan Kristen. Selain itu, pasukan Kristen menolak untuk mengambil bagian dalam penganiayaan terhadap sesama penganut agama.