Fenomena alam, buatan manusia, atau buatan manusia dapat menjadi sumber inspirasi dan alasan refleksi. Di setiap musim, ada alegori untuk masalah paling penting yang dihadapi umat manusia. Termasuk musim dingin dapat menjadi topik karya puitis dari filosofis, cinta atau genre lain, tergantung pada niat Anda.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/20/kak-sochinit-stih-o-zime.jpg)
Instruksi manual
1
Mulailah puisi Anda dengan berjalan-jalan. Rute tidak masalah: Anda dapat berjalan melalui jalan-jalan atau melalui taman, di antara sejumlah besar orang atau dalam pengasingan total. Pilihan rute, secara umum, hanya tergantung pada suasana hati puisi itu.
2
Perhatikan baik-baik di sekitar Anda. Secara mental panggil dengan kata-kata dan frasa segala sesuatu yang mengelilingi Anda. Temukan julukan yang tidak biasa untuk objek yang terlihat, orang, dan fenomena. Ingat segalanya: warna, bau, suara, aksi, motif. Kumpulkan informasi untuk puisi masa depan.
3
Di akhir perjalanan, ambil posisi di mana Anda sangat nyaman menulis. Bagi sebagian orang, ini adalah akun pribadi yang terpencil, untuk beberapa orang, malam keluarga saat minum teh, untuk seseorang, sesuatu yang lain. Tidak ada resep universal, Anda harus tahu karakter dan kecenderungan Anda sendiri.
4
Tulis di buku catatan Anda semua kesan berjalan. Tulis setiap pemikiran pada baris yang berbeda, disarankan untuk menyisakan lebih banyak ruang di antara mereka. Kemudian Anda mengisi bagian yang kosong dengan pemikiran tambahan.
Cara terbaik untuk mencatat pikiran pada putar balik: di halaman kiri, cukup daftarkan apa yang Anda lihat dan dengar, dan biarkan yang kanan bebas. Kemudian di halaman kanan Anda menuliskan baris puitis.
5
Sajak pikiran Anda. Gunakan frasa dan kalimat ringkas yang berisi sejumlah besar informasi dalam sekumpulan kecil bunyi dan suku kata. Coret garis yang tampaknya tidak berhasil, sebagai gantinya tulis yang baru, yang direvisi.
6
Setelah dua puluh atau empat puluh pekerjaan, tuliskan puisi yang sudah jadi pada lembar terpisah atau di komputer. Bacalah itu, sebaiknya dengan lantang. Lakukan koreksi tambahan. Puisi sudah siap.