Kehidupan politik adalah teater peristiwa yang tak terduga, yang dimainkan tanpa henti di panggung dunia dan menunjukkan keputusan negara yang tak terduga. Memahami politik berarti mampu menganalisis, memprediksi, dan bernalar.
Konsep "politik"
Politik adalah salah satu fenomena spesifik kehidupan publik yang telah terbentuk selama lebih dari satu milenium. Sudah menjadi kebiasaan untuk memahaminya sebagai aktivitas negara yang bertujuan menjaga ketertiban umum, mengembangkan dan memelihara sistem ekonomi, serta menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi warga negara atau warga negara dari suatu negara. Lingkungan politik membangun hubungan antara struktur kekuasaan dan rakyat, dengan demikian memastikan kerja sama penuh untuk pengembangan produktif bangsa.
Pelajari sejarah pemikiran politik
Untuk belajar memahami politik, Anda harus memiliki gagasan tentang sejarah perkembangan pemikiran politik. Pada tahap awal, fenomena politik terbentuk secara spontan. Orang-orang bersatu dalam suku-suku, kemudian populasi tumbuh dan suku-suku tumbuh menjadi kebangsaan, setelah itu bangsa muncul. Semua proses kompleks ini dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk lokasi geografis dari negara yang baru lahir. Para firaun tirani memerintah di Mesir, orang-orang Viking yang kejam memerintah di Skandinavia, sistem kasta India yang keras mendominasi orang Hindustan. Setiap negara menciptakan sistem hukum dan ketertiban yang ideal, sistem negara di mana seluruh penduduk berada di bawahnya, dan tidak ada yang bisa menolak kehendak penguasa.
Baca karya-karya para filsuf besar
Bahkan sebelum era kita, para filsuf besar mengembangkan landasan teoretis dari pengetahuan ilmu politik, mensistematisasikan pengalaman administrasi publik dari kebijakan-kebijakan Yunani. Plato, dalam risalah fundamentalnya "Polytea", "Hukum dan Dialog", menggambarkan komponen-komponen kekuasaan, menyoroti strukturnya, dan juga menyatakan gagasan bahwa negara adalah ekspresi dari gagasan keadilan. Murid Aristoteles tentang Plato terus mengembangkan gagasan filosofis tentang pentingnya kekuasaan dan menulis karya yang sekarang dikenal luas, The State. Di dalamnya, Aristoteles melanjutkan pemikiran gurunya, tetapi dia mengkritik beberapa poin. Misalnya, dia menyangkal persamaan hak perempuan dalam semua hal, seperti yang dikatakan Plato tentang ini.
Setelah berabad-abad, ukuran baru pengetahuan politik dunia muncul. Dimulai dari Niccolo Machiavelli, yang karyanya yang terkenal "The Sovereign" masih dibaca kembali oleh banyak tokoh politik, berakhir dengan Carl Marcos, yang pemikiran revolusionernya membentuk sistem politik yang sama sekali baru yang disebut sosialisme.