Bahasa berusaha tidak hanya untuk penyatuan, tetapi juga untuk kesederhanaan. Karena itu, banyak konsep yang sering digantikan oleh singkatan. Tanda-tanda yang disingkat umum seperti itu, tentu saja, termasuk tanda yang menunjukkan persetujuan, yaitu, OK.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/12/istoriya-vozniknoveniya-znaka-ok.jpg)
Pernyataan ini lahir di Amerika, tetapi hadir di hampir semua bahasa di dunia. Ada banyak teori tentang asal usul tanda OK.
Iklan Politik
Diketahui bahwa pada tahun 1840, Presiden AS Martin Van Buren melakukan kampanye iklannya, di mana nama tempat kelahirannya hadir sebagai slogan, yang secara singkat disebutnya OK, dan seorang politisi lahir di desa Kinderhook di Belanda. Dan dengan bantuan pengurangan seperti itu, para aktivis muda dari partai politiknya mulai menyebarkan slogan ini, yang kemudian menjadi terjebak dalam ingatan banyak orang untuk waktu yang lama, tetapi menggantikan semantik.
Kesalahan
Versi kedua dari munculnya tanda OK adalah ejaan yang salah dari frasa Amerika "semuanya benar." Jadi, pada awal abad ke-20, seorang editor Amerika memposting artikel kesalahan ketik di surat kabar. Artikel itu mengejek ejaan dan berbicara tentang kesederhanaan alami bahasa, sehingga kesalahan ini dibuat oleh penulis dengan sengaja. Entah penulisnya meyakinkan, atau pengurangannya ternyata sangat sukses, tetapi OKE berakar pada arti "baik", "semuanya baik-baik saja."