Dalam Islam tradisional, ada beberapa tren yang berbeda satu sama lain dalam kepatuhan ketat terhadap prinsip-prinsip doktrin ini. Salah satu bidang ini disebut fundamentalisme Islam. Para pendukungnya menuntut pengembalian ketentuan agama Islam yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad.
Instruksi manual
1
Istilah "fundamentalisme Islam" sendiri cukup kontroversial. Dalam budaya Eropa dan Amerika Serikat, terkadang ditafsirkan berbeda. Tetapi para peneliti agama sepakat bahwa tren ini ditujukan untuk ketaatan yang tepat dan ketat terhadap dasar-dasar agama Islam yang diatur dalam Alquran dan hukum Islam. Fundamentalisme Islam bukanlah arus yang homogen, mengandung kecenderungan moderat dan ekstremis.
2
Fundamentalisme Islam memiliki sejarah panjang. Beberapa abad yang lalu, penganut gerakan ini disebut Salafi (dari bahasa Arab "Salaf", yang secara harfiah berarti "pendahulu"). Tiga generasi pertama Muslim dianggap sebagai cikal bakal Islam sejati: rekan langsung nabi, pengikutnya dan murid-murid mereka. Salafi disebut mereka yang dipanggil untuk hidup sesuai dengan aturan "leluhur yang saleh" dan menolak inovasi terbaru dalam Islam.
3
Para ahli ideologi fundamentalisme Islam percaya bahwa dasar agama ini harus hanya ketentuan Alquran dan ajaran Nabi Muhammad. Semua pandangan kontroversial lainnya, yang kemudian mulai menyebarkan tokoh-tokoh agama Muslim, harus dikeluarkan dari kehidupan masyarakat. Apa yang tidak ada dalam kitab suci Muslim adalah inovasi melanggar hukum yang harus dikeluarkan dari agama, seperti yang dikatakan kaum fundamentalis.
4
Dalam ideologi mereka, penganut fundamentalisme bergantung langsung pada pernyataan nabi. Dia mengatakan bahwa kata-kata terbaik adalah milik Allah, dan semua yang baru ditemukan hanyalah kesalahpahaman. Fundamentalisme klasik tidak memperhitungkan ketentuan teori Islam, yang menurutnya bahkan inovasi tidak homogen, tetapi dibagi menjadi dosa dan disetujui.
5
Ideologi modern fundamentalisme Islam bukan hanya seperangkat pandangan teoritis, tetapi juga memiliki orientasi praktis. Seruan kepada sumber iman yang sejati digunakan untuk menghidupkan kembali tradisi keagamaan awal, institusi sosial dan prinsip-prinsip moral dalam masyarakat Muslim. Kaum fundamentalis radikal juga memiliki tujuan untuk menggantikan norma-norma hukum demokratis yang berakar secara bertahap dalam masyarakat Islam dengan hukum Syariah yang ketat.
6
Tujuan akhir dari kegiatan mereka, para pengikut fundamentalisme Islam menganggap pemulihan "kemurnian iman" yang sudah ada sebelumnya. Banyak kaum fundamentalis adalah penentang gerakan reformis dalam Islam yang tidak dapat didamaikan. Konfrontasi ideologis ini membuka jalan bagi konflik sosial dan agama yang serius.