Jepang saat ini memproduksi reaktor nuklir hingga 30% dari seluruh listrik yang dikonsumsi di negara itu. Banyak ahli memiliki pertanyaan: dapatkah negara ini, yang dalam beberapa dekade terakhir mendeklarasikan kebijakan perdamaiannya, dapat menimbulkan potensi ancaman dari sudut pandang menciptakan potensi nuklir militer?
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/78/imeet-li-yaponiya-yadernoe-oruzhie.jpg)
Program Nuklir Jepang
Awal dari program nuklir Jepang diletakkan selama Perang Dunia Kedua. Sekitar tahun yang sama, program serupa dikembangkan oleh Nazi di Jerman. Para peneliti percaya bahwa perkembangan Jepang pada tahun-tahun itu tidak maju melampaui penelitian laboratorium.
Keberhasilan ilmiah Jepang saat ini memungkinkan negara untuk secara independen membuat senjata nuklir. Namun, kekuatan ini telah menandatangani Perjanjian tentang Non-Proliferasi Senjata Pemusnah Massal. Setelah perang, Jepang memulai jalur demiliterisasi dan memproklamirkan prinsip tidak digunakannya kekuatan militer dalam menyelesaikan konflik internasional.
Salah satu dasar kebijakan negara Jepang adalah penolakan untuk melakukan penelitian di bidang produksi senjata atom. Namun, uji coba senjata jenis ini di negara tetangga Korea Utara telah membuat para politisi dan pakar militer Jepang semakin mendesak pemerintah untuk melakukan perubahan di bidang ini.