Semua orang berjuang untuk kebahagiaan, dan setiap orang memiliki ide mereka sendiri tentang hal itu. Kesehatan, keamanan, makanan dan tempat tinggal sangat penting bagi manusia. Cinta, prestasi, dan kesejahteraan sudah menjadi keinginan dan tujuan individu. Dan bagaimana orang percaya mempersepsikan kebahagiaan?
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/chto-takoe-schaste-v-mirovih-religiyah.jpg)
Instruksi manual
1
Agama Kristen didasarkan pada gagasan tentang dosa asal, yang karenanya kebahagiaan sejati dalam kehidupan menjadi tidak mungkin. Suatu ketika Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan dan diusir dari firdaus. Generasi berikutnya dipaksa untuk memikul salib ini. Yesus menerima siksaan penyaliban karena dosa-dosa umat manusia, dan orang Kristen harus rendah hati dalam nasibnya. Tuhan memberi setiap orang salib yang akan bisa dilakukan. Orang Kristen sejati harus murni dalam pikiran, bebas dari dosa dan penuh kasih bagi orang lain. Kekuatan seseorang adalah kemampuan untuk memaafkan penghinaan dan tidak melawan kejahatan. Kebahagiaan bagi seorang Kristen terdiri dari penguatan iman, kesempurnaan spiritual dan sikap hidup yang rendah hati. Dengan mengamati kondisi-kondisi ini, ia dapat menjadi benar-benar bahagia di kehidupan lain. Setelah Penghakiman Terakhir, Tuhan akan mengirim semua orang jahat untuk dibakar di neraka, dan orang-orang benar akan pergi ke surga, di mana mereka akan menemukan kebahagiaan dan kedamaian pikiran.
2
Gagasan dominan Islam adalah kerendahan hati dan perang suci untuk beriman. Keunikan Islam dapat disebut sebagai hubungan yang tak terpisahkan antara agama dan kehidupan sosial-politik. Seorang Muslim harus patuh tidak hanya dengan kehendak Allah, tetapi juga untuk kekuasaan, "karena itu dari Tuhan." Syariah menjelaskan standar perilaku warganya dalam semua situasi kehidupan. Kode praktik menyerukan penyatuan dan persaudaraan orang percaya, serta bantuan untuk semua yang membutuhkan. Bagi seorang Muslim, kebahagiaan terletak pada keyakinan yang setia, kehormatan yang tak ternoda, dan kepuasan rasional akan kebutuhan jiwa dan tubuh. Jika seorang mukmin memiliki harga diri, pikiran yang cerah dan menghormati hukum Alquran, ia bisa disebut bahagia. Ketaatan yang tidak perlu dipertanyakan atas kehendak Allah memberi orang Muslim harapan akan keadilan dan kebahagiaan abadi setelah kematian.
3
Dasar agama Buddha adalah prinsip kelahiran kembali, gagasan pembalasan atau hukuman (karma) dan kebutuhan untuk mengikuti jalan yang benar. Cara berpikir dan perilaku yang benar memberi peluang untuk nasib yang lebih bahagia setelah kelahiran kembali. Makna kehidupan seorang Buddhis adalah membebaskan diri dari keinginan dan kepatuhan pada nasib, karena itu adalah hasil dari tindakan yang tidak pantas di masa lalu. Dengan meninggalkan keinginan berlebihan, seseorang dapat mencapai pemahaman yang benar tentang berbagai hal dan menyingkirkan penderitaan yang tak terhindarkan.
4
Dalam agama Buddha, banyak perhatian diberikan pada kehidupan saat ini. Adalah penting untuk dapat menikmati kontemplasi dunia dan berjuang untuk pencarian individu untuk kebenaran. Pemahaman yang sangat tentang kebahagiaan terdiri dari mencapai kondisi pikiran yang tercerahkan dan mendapatkan kedamaian pikiran oleh jiwa. Ini dapat dicapai dengan mengikuti "jalan tengah" - tanpa pergi ke ekstrem dan fokus pada yang menguntungkan. Jika seorang Buddhis berjuang untuk kesempurnaan spiritual, membebaskan pikirannya dari pikiran dan menggunakan kontrol diri, maka ia sudah berada di jalan menuju kebahagiaannya.