Perkembangan realitas politik di Eropa Barat dan Amerika Utara menentukan pentingnya memahami makna sebenarnya dari fenomena demokrasi liberal. Setiap gerakan politik berpengaruh mengklaim untuk menerapkan prinsip-prinsip demokrasi, tetapi seringkali kegiatan nyata gerakan tersebut sangat jauh dari tujuan demokrasi yang sebenarnya.
Esai sejarah
Demokrasi liberal - sebuah konsep yang telah begitu sering digunakan di zaman kita dan karenanya menjadi akrab, dulu merupakan fenomena yang tak terbayangkan dan mustahil. Dan ini semata-mata disebabkan oleh fakta bahwa hingga pertengahan abad XIX ide-ide liberalisme dan demokrasi berada dalam beberapa kontradiksi satu sama lain. Perbedaan utama berjalan di sepanjang garis menentukan objek perlindungan hak-hak politik. Kaum liberal berusaha untuk memastikan hak yang sama tidak untuk semua warga negara, tetapi terutama kelas pemilik dan aristokrasi. Seseorang dengan harta adalah dasar masyarakat, yang harus dilindungi dari kesewenang-wenangan raja. Para ideolog demokrasi merampas hak pilih orang miskin sebagai bentuk perbudakan. Demokrasi adalah pembentukan kekuatan atas dasar kehendak mayoritas, seluruh rakyat. Pada tahun 1835, karya Alexis de Tocqueville, Democracy in America, diterbitkan. Model demokrasi liberal yang dihadirkannya menunjukkan kemungkinan membangun masyarakat di mana kebebasan pribadi, kepemilikan pribadi, dan demokrasi itu sendiri dapat hidup berdampingan.