Setiap orang memiliki bakat dan kemampuan yang dapat membantunya terwujud dalam aktivitas kreatif. Bergantung pada tujuan apa yang dikejar seseorang, kreativitas juga bisa menjadi berkah atau dosa.
Kreativitas yang disengaja baik
Kreativitas sebagai kegiatan kreatif, tentu saja, bukan dosa, asalkan tidak membahayakan orang lain. Aktivitas kreatif membantu mewujudkan potensi, bakat, kemampuan, dan kemampuan seseorang, untuk mengarahkan energi ke arah yang bermanfaat.
Dalam proses kreativitas, nilai-nilai material dan spiritual tercipta. Aktivitas kreatif berkontribusi pada pengembangan pemikiran inovatif, visi dan fantasi baru seseorang, kelahiran ide-ide kreatif. Kreativitas sebagai kegiatan yang produktif membantu seseorang untuk mengungkapkan bakat sedemikian rupa sehingga sebagai akibatnya muncul ide, objek, solusi.
Namun, dalam kasus-kasus ketika aktivitas kreatif dikandung dengan tujuan untuk menegaskan diri sendiri atas orang lain, dan hasil kreativitas sebagai bukti keunggulan seseorang, itu bukan aktivitas yang baik. Orang seperti itu didorong oleh kesombongan dan kesombongan, yang mencegahnya dari menyadari kemampuannya sesuai dengan rencana Allah.
Dari sudut pandang Kristen Ortodoks, talenta adalah hadiah bagi manusia dari Tuhan. Menciptakan karya seni, menulis musik, membuat puisi dengan tujuan yang baik bukanlah dosa jika tidak memiliki makna negatif yang menyimpang. Jika hasil kreativitas membawa orang emosi positif, membuat Anda berpikir tentang nilai-nilai abadi, memotivasi mereka untuk mengubah diri mereka sendiri dan kehidupan mereka menjadi lebih baik, maka kegiatan seperti itu positif.
Hal utama dalam proses kreativitas adalah apa tujuan seseorang mengejar kegiatan kreatif, makna dan implikasi apa yang ia masukkan ke dalam hasil karyanya. Ada beberapa kasus ketika seseorang menyia-nyiakan hadiahnya untuk kegiatan negatif yang tidak berguna.
Misalnya, seseorang menyanyikan dan menggubah musik dengan baik, tetapi menggunakan bakatnya untuk menulis lagu yang mempromosikan kekerasan, memuji kejahatan, dan menyanyikan sifat-sifat negatif orang. Dalam hal ini, hasil dari aktivitasnya berdampak negatif pada orang lain, mendorong mereka untuk melakukan agresi dan tindakan ilegal, yang merupakan realisasi terburuk dari bakat seseorang dan bertentangan dengan rencana Sang Pencipta.