Venezuela adalah negara yang relatif kecil yang merupakan bagian dari Amerika Latin. Baru-baru ini, negara ini, tempat 31, 5 juta orang tinggal, berada dalam keadaan konflik politik yang berisiko menjadi internasional.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/46/v-chem-sut-konflikta-v-venesuele.jpg)
Alasan konflik
Pada Januari 2019, Presiden Venezuela Nicolas Maduro memasuki masa jabatan kedua. Oposisi menuduhnya membangun kediktatoran dan menghancurkan ekonomi Venezuela.
Pada 23 Januari 2019, Juan Guaido, ketua Majelis Nasional oposisi, menyatakan dirinya sebagai presiden sementara. Keabsahannya adalah 13 negara.
Sepuluh negara Eropa belum memutuskan siapa yang akan didukung dalam konflik ini.
Opini Dunia
Sebagai presiden yang sah, Maduro didukung oleh Mahkamah Agung dan angkatan bersenjata negara tersebut. Pengadilan memutuskan bahwa semua tindakan yang diambil oleh ketua Majelis Nasional Guaido tidak sah. Rusia, Cina, Meksiko, dan Turki, Kuba, dan Bolivia mendukung kebijakan Maduro. Ia didukung oleh perusahaan minyak milik negara PDVSA, yang merupakan penyumbang terbesar ekspor Venezuela.
Uni Eropa menolak untuk mengakui Guaido sebagai presiden yang sah dan menyerukan pemilihan baru. Namun, upaya Uni Eropa untuk mengadopsi resolusi umum mengakui Guaido sebagai presiden sementara gagal. Yunani dan Italia menolak untuk melakukannya. Pemerintah Maduro menuduh orang Eropa mengikuti strategi pemerintah AS untuk menggulingkan pemerintah.
Politisi Italia memiliki pendapat yang sama. Mereka percaya bahwa pengakuan Guaido sebagai presiden Venezuela yang sah akan memberikan lampu hijau untuk intervensi militer AS dalam urusan negara. Kebijakan China lebih netral. Negara ini mengumumkan kerja sama yang berkelanjutan dengan Venezuela dalam skenario apa pun.
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi berat terhadap Venezuela, yang melarang perusahaan Amerika membeli minyak Venezuela. Pada saat yang sama, keluarga miskin di Amerika Serikat menerima bahan bakar gratis dari Venezuela di bawah program yang diluncurkan oleh Hugo Chavez.
Pada saat yang sama, Perdana Menteri Kanada berjanji untuk mengalokasikan $ 40 juta untuk mendukung rakyat Venezuela yang menderita kekurangan makanan dan obat-obatan, serta negara-negara yang menampung para pengungsi Venezuela.