Manusia tidak bisa eksis di luar masyarakat. Dia memperkaya dan menerima lebih banyak secara tidak proporsional dalam bentuk pengetahuan, keterampilan.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/51/socializaciya-kak-sociokulturnoe-yavlenie.jpg)
Sosialisasi sebagai Konsep
Manusia adalah makhluk sosial. Itu hidup dengan kerabat yang memimpin nenek moyang kita ke penciptaan dan penguasaan berbicara, menulis, mengembangkan keinginan untuk keindahan dan ekspresi ini dalam berbagai bentuk seni: musik, patung, sastra, dll.
Untuk meringkas hal di atas, kita dapat sampai pada kesimpulan bahwa sosialisasi adalah proses penguasaan kemampuan dan keterampilan individu untuk eksistensi yang optimal dan nyaman dalam masyarakat. Orang publik adalah orang yang selaras dengan orang lain, tahu bagaimana menemukan bahasa yang sama dengan mereka, menerima dan memberi pengetahuan, dan berbagi pengalaman.
Jenis-jenis Sosialisasi
- Primer
- Grup
- Gender
- Resosialisasi
- Awal
- Terorganisir
Pratama mencakup periode waktu sejak bayi dilahirkan hingga menjadi dewasa. Grup menyiratkan sosialisasi dalam kelompok sosial tertentu. Dia mungkin tertarik atau usia. Sosialisasi gender adalah pemisahan gender. Realisasi, juga disebut sekunder, menyiratkan perubahan dalam model perilaku yang sudah ada sebelumnya. Ini bisa terkait erat dengan sosialisasi kelompok, ketika seseorang jatuh ke dalam kelompok sosial lain atau karena perubahan prioritas. Sosialisasi awal terjadi ketika seseorang mencoba beradaptasi dalam kondisi yang tidak sesuai dengannya dengan cara tertentu. Misalnya, seorang anak kecil berusaha tampil lebih tua dan lebih pintar agar cocok dengan teman dan kolega orang tua. Akhirnya, sosialisasi yang terorganisir adalah apa yang harus dilakukan seseorang ketika berinteraksi dengan sekelompok kecil orang. Ini terjadi dalam keluarga, lingkaran, sekolah, ketika memasuki institut atau ketika melamar pekerjaan.