Sarah Palin adalah mantan Gubernur Alaska dan salah satu anggota Partai Republik AS yang tidak terduga. Politisi perempuan yang spektakuler itu benar-benar tertanam dalam ketenaran yang memalukan, tidak hanya di rumah, tetapi juga di dunia.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/39/pejlin-sara-biografiya-karera-lichnaya-zhizn.jpg)
Biografi
Sarah Louise Palin berasal dari negara bagian Idaho, AS, yang terletak di bagian barat negara itu. Ia dilahirkan pada 11 Februari 1964 di kota Sandpoint. Keluarga Sarah hidup cukup sederhana. Segera setelah kelahirannya, orang tuanya pindah ke Alaska, ke kota Vasilla. Dalam keadaan yang keras ini, masa kecil dan remaja Palin berlalu.
Di sekolah, Sarah adalah kepala Komunitas Atlet Kristen. Dia menyukai bola basket dan menunjukkan hasil yang baik dalam permainan ini, meskipun ada sedikit peningkatan. Dia adalah kapten tim bola basket sekolah.
Pada usia 20, Palin menjadi pemenang kontes kecantikan kota. Segera, gadis itu menjadi yang kedua dalam kompetisi yang sama, tetapi sudah di seluruh negara bagian Alaska. Hadiah itu adalah pembayaran untuk pendidikan. Palin memasuki fakultas jurnalisme di sebuah universitas di Idaho dan berhasil lulus darinya.
Karier
Setelah lulus, Sarah bekerja sebentar di bidang keahliannya. Namun, kemudian dia memutuskan untuk mengubah vektor kariernya dan terlibat dalam kegiatan administratif, dan kemudian kegiatan politik. Jadi, pada usia 28, Sarah bergabung dengan dewan kota Vasilla, dan empat tahun kemudian menjadi walikota. Pada saat ini, Palin bergabung dengan barisan Partai Republik.
Pada 2006, ia menjadi Gubernur Alaska. Di depannya, pos ini hanya ditempati oleh laki-laki. Palin memerintah di Alaska hingga 2009. Selama waktu ini, ia berhasil menjadi kesayangan orang kulit putih Amerika berpenghasilan rendah. Orang-orang menyukai pidatonya, penuh dengan jargon dan frasa nyaring. Gaya komunikasi ini telah menjadi ciri khas Sarah. Pernyataannya di depan umum tajam dan emosional.
Pada 2008, kandidat presiden John McCain saat itu mengundang Sarah untuk menjadi wakilnya jika dia memenangkan pemilihan. Dalam hal ini, Palin bisa menjadi wakil presiden wanita pertama di Amerika Serikat. Namun, rencana McCain tidak ditakdirkan untuk menjadi kenyataan, karena Barack Obama mengalahkannya, menjadikannya presiden kulit hitam pertama dalam sejarah AS.
Pada 2016, Sarah mendukung pemilihan presiden berikutnya untuk Donald Trump. Untuk ini, dia dikritik keras oleh beberapa politisi Amerika.
Setelah mengundurkan diri sebagai gubernur, Sarah secara teratur berpartisipasi dalam talkshow politik dan menerbitkan buku.