Nasionalisme adalah salah satu gerakan ideologis yang paling berpengaruh. Prinsip utamanya adalah tesis tentang nilai suatu bangsa sebagai bentuk asosiasi sosial tertinggi.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/82/nacionalizm-kak-politicheskaya-ideologiya.jpg)
Nasionalisme klasik dan prinsip-prinsipnya
Istilah nasionalisme dominan memiliki interpretasi negatif. Ini difasilitasi oleh media, di mana nasionalisme dipahami sebagai bentuk ekstremnya. Secara khusus, etnonasionalisme dengan bentuk-bentuk ekstrimnya - fasisme, chauvinisme, xenophobia, dll. Gerakan-gerakan ini menekankan fakta bahwa satu bangsa memiliki keunggulan di atas yang lain dan pada dasarnya anti-manusia.
Nilai-nilai kunci nasionalisme adalah kesetiaan dan pengabdian kepada bangsa mereka, patriotisme, kemandirian politik dan ekonomi. Sebagai gerakan politik, ia bertujuan untuk menjunjung tinggi kepentingan bangsa dalam hubungan dengan negara. Selain itu, para pendukung nasionalisme tradisional mengutuk intoleransi terhadap negara lain. Sebaliknya, ideologi menganjurkan penyatuan berbagai sektor masyarakat.
Prinsip dasar nasionalisme juga termasuk hak bangsa untuk menentukan nasib sendiri; hak bangsa untuk berpartisipasi dalam proses politik; identifikasi diri nasional; bangsa sebagai nilai tertinggi.
Nasionalisme adalah ideologi yang relatif baru, hanya muncul pada abad ke-18. Spesifisitasnya terletak pada kenyataan bahwa ia tidak memiliki ideolog dan pemikir yang luar biasa yang akan menyatakan prinsip-prinsipnya dalam bentuk ringkas. Namun terlepas dari ini, ia memiliki pengaruh yang sangat penting pada kehidupan sosial dan politik. Beberapa idenya diwujudkan dalam liberalisme, konservatisme, dan sosialisme.
Nasionalisme klasik muncul sebagai bentuk protes terhadap penindasan dan pelanggaran hukum nasional. Dia berkontribusi pada pembebasan dari kolonialisme, berbagai bentuk diskriminasi dan pembentukan negara nasional yang independen. Secara khusus, berkat penyebaran nasionalisme, puluhan negara merdeka diciptakan di negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Ideologi nasional-demokratik tersebar luas di negara-negara ruang pasca-Soviet. Berkat dia, Lithuania, Ukraina, Georgia, dll terbentuk.