Alkitab adalah buku yang paling banyak tersebar di dunia, diterjemahkan ke dalam 2.500 bahasa di dunia. Dan dalam bahasa apa itu ditulis? Bagaimana orang mendapat kesempatan untuk membacanya dalam bahasa mereka sendiri?
Instruksi manual
1
Alkitab dianggap sebagai buku terbesar sepanjang masa atas dasar kekunoannya, signifikansinya sebagai mahakarya sastra, dan kepentingannya yang tak tertandingi bagi semua umat manusia. Hingga saat ini, Alkitab telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 2.500 bahasa, dan jumlah terbitannya telah melampaui 5 miliar eksemplar, menjadikannya buku paling populer di masyarakat modern. Namun, edisi terbaru dari Kitab Suci adalah terjemahan kemudian dari bahasa aslinya yang dibuat.
2
Alkitab mulai ditulis 3.500 tahun yang lalu. Bagian utamanya (Perjanjian Lama) ditulis dalam bahasa Ibrani. Pengecualian hanya beberapa bagian terpisah yang dibuat dalam dialek bahasa Aram. Keadaan ini disebabkan oleh lama tinggal orang Yahudi kuno di penawanan Babel (abad ke-6 SM), di mana bahasa lokal memengaruhi budaya mereka.
3
Penaklukan Alexander dari Makedonia menjadi penyebab penetrasi budaya Yunani ke Timur Tengah. Di bawah pengaruh Hellenisme yang kuat, ratusan ribu orang Yahudi yang lahir di luar tanah air Israel perlahan-lahan melupakan bahasa ibu mereka, mengadopsi bahasa Yunani (koyne). Untuk mencegah rekan senegaranya menjauh dari iman yang asli, para guru Yahudi menetapkan tujuan untuk menerjemahkan Perjanjian Lama ke dalam bahasa Yunani. Jadi, pada abad ke-2 SM terjemahan bahasa Yunani pertama dari Perjanjian Lama, yang dikenal sebagai Septuaginta, muncul. Belakangan, terjemahan ini digunakan secara aktif oleh para pengkhotbah Kristen yang membawa berita tentang Kristus ke seluruh penjuru Kekaisaran Romawi.
4
Munculnya agama Kristen di abad ke-1 menjadi dasar bagi munculnya bagian kedua dari Alkitab - Perjanjian Baru. Mengingat kehadiran bahasa internasional utama - Yunani - semua bukunya juga ditulis dalam bahasa ini, koyne. Namun, para sejarawan memiliki alasan untuk percaya bahwa kitab pertama Perjanjian Baru, Injil Matius, pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani. Kehadiran terjemahan bahasa Yunani dari Perjanjian Lama dan Baru memberikan kesempatan unik bagi sejumlah besar orang yang tinggal di berbagai bagian Kekaisaran Romawi untuk mendapatkan kesempatan membaca Alkitab lengkap.
5
Selanjutnya, hukum-hukum kultural-historis mengungkapkan kebutuhan lain untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa lain. Bahasa Yunani secara bertahap menjadi usang, memberi jalan ke bahasa Latin. Terjemahan baru mulai muncul, yang mana terjemahan Vulgate (dari bahasa Latin - "tersedia untuk umum") menjadi yang paling terkenal. Penulisnya adalah seorang teolog Jerome, yang mempresentasikan karyanya kepada dunia sekitar tahun 405 A.D. Versi Vulgata yang direvisi pada tahun 1592 menjadi terjemahan resmi Gereja Katolik Roma.
6
Perkembangan masyarakat dan pembentukan negara-negara baru menyebabkan penampilan bertahap terjemahan Alkitab yang baru ke bahasa lain. Era navigasi, yang memungkinkan menemukan negara-negara yang sebelumnya tidak dikenal, memungkinkan untuk mengembangkan gerakan misionaris. Hal ini, pada gilirannya, membutuhkan upaya baru untuk menerjemahkan Kitab Suci ke dalam bahasa-bahasa yang digunakan oleh penduduk dari wilayah yang jauh. Dorongan khusus dalam arah ini adalah pengembangan tipografi. Alkitab cetak pertama, Alkitab Gutenberg, diterbitkan pada tahun 1456. Sejak itu, salinan Kitab Suci, yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa bangsa-bangsa di dunia, mulai muncul dengan perkembangan yang semakin meningkat. Saat ini, Alkitab dapat dibaca sepenuhnya atau sebagian oleh 90% populasi dunia.