Mungkin banyak orang tahu tentang filosofi India Osho, tetapi hanya sedikit yang benar-benar memahami apa yang menjadi dasar pengajaran yang dikembangkan oleh "Guru yang tercerahkan" Bagwan Rajneesh.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/62/na-chem-osnovana-filosofiya-osho.jpg)
Osho adalah seorang Guru, orang India yang tercerahkan. Banyak juga yang mengenalnya dengan nama Bagwan Sri Rajneesh. Sekitar 25 tahun ia berbicara dengan murid-muridnya, dan bahan-bahan dari percakapan ini, kata-kata mutiara Osho, kepercayaan dan pandangannya diabadikan dalam buku-buku, yang kemudian didistribusikan ke seluruh dunia, diterjemahkan ke dalam lusinan bahasa lain.
Hidup sebagai jalan menuju pencerahan
Osho lahir pada Desember 1931 pada 1931. Sejak usia dini ia tertarik pada ajaran spiritual, ia berusaha mengetahui tubuh dan jiwanya, untuk mengeksplorasi kemampuannya. Tuan muda itu mencoba jalan yang berbeda menuju pencerahan, yang terlibat dalam meditasi, tetapi pada saat yang sama ia dengan keras mengutuk prasangka sosial, tidak ingin memercayai agama dan mematuhi aturan mereka.
Mungkin hal yang paling mengejutkan adalah keceriaan sang tuan. Dia mengajar orang untuk tidak menganggap hidup terlalu serius dan lebih banyak tertawa.
Osho percaya bahwa tindakan apa pun dapat membuahkan hasil cepat. Baginya, tujuan hidup manusia dianggap penting. Dia membela pendapatnya sendiri dan mengajarkannya kepada orang lain, mengajar para pengikutnya untuk hanya mengandalkan pendapat mereka.
Sang master mengatakan bahwa setiap orang itu unik, dan kepribadiannya hanya bisa diungkapkan dalam proses kehidupan, hanya dengan coba-coba Anda bisa mengetahui mana yang tepat untuk Anda dan apa yang tidak.
Tuhan itu cinta
Dia menghubungkan Allah dengan cinta, yang berarti bahwa cinta dapat datang kepada semua orang dengan kedok yang paling tidak terduga, tetapi harus diterima.
Osho mencintai kehidupan, dia menganggapnya sebagai rahasia yang tidak dapat diprediksi. Dia mengatakan bahwa jika semuanya diketahui sebelumnya, hidup tidak akan begitu menarik. Tetapi filsuf India itu mengajar para pengikutnya untuk tidak takut pada kehidupan dan risiko, karena tanpa risiko tidak ada pertumbuhan spiritual.
Kesendirian dia anggap cara yang baik untuk merasa bahagia. Dia, menurut Osho, membantu merasakan kesatuannya dengan kekuatan yang lebih tinggi, untuk menyadari kekuatan dan kegunaan rohaninya. Maka komunikasi dengan orang lain akan menjadi lebih bermanfaat dan akan membawa kesenangan.