Setiap bangsa memiliki kebiasaannya sendiri, tradisi yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan secara harfiah. Termasuk hubungan keluarga dan kekerabatan. Adat dan tradisi ini, yang berasal dari kedalaman berabad-abad, adalah salah satu ciri paling khas yang melekat pada masing-masing kelompok etnis. Bagaimana, misalnya, hubungan Tatar dengan kerabat mereka?
Fitur utama etiket keluarga Tatar
Sejak dahulu kala, aturan utama yang mengatur etiket keluarga Tatar adalah: pemujaan terhadap orang tua, kerja keras, membesarkan anak-anak. Sampai sekarang, aturan-aturan ini dipatuhi secara ketat di banyak keluarga Tatar, terutama yang beragama, serta yang tinggal di kota-kota kecil dan di daerah pedesaan.
Yang paling dihormati adalah kakek (babai) dan nenek (ebi). Selama jamuan makan bersama, mereka duduk di tempat terhormat, mereka disapa dengan kesopanan yang ditekankan. Di banyak keluarga tradisional Tatar, tiga generasi kerabat masih hidup di bawah satu atap, dan kakek-neneklah yang menanamkan pada generasi yang lebih muda kecintaan terhadap tradisi dan kebiasaan nasional.
Tatar sangat menyukai anak-anak, sangat mementingkan kelahiran dan pendidikan mereka. Bukanlah tanpa alasan mereka memiliki pepatah: “Rumah dengan anak-anak adalah pasar, rumah tanpa anak adalah kuburan” (“Balaly baginya adalah pasar, balasyz baginya adalah sebuah mazar”). Tetapi mereka berusaha untuk tidak memanjakan mereka, melampirkan mereka untuk bekerja, meskipun ada pengecualian terpisah, seperti di negara mana pun. Anak-anak sejak usia dini diajari bahwa dasar kesejahteraan adalah pekerjaan, kejujuran, dan kehati-hatian. Para tetua sering mengilhami mereka: "Kami adalah pekerja keras, " "Tatar yang bekerja keras bekerja dengan baik."
Seorang anak yatim harus mencari perlindungan di rumah seorang kerabat. Jika tidak ada kerabat, ia bisa diadopsi oleh sesama penduduk desa.
Kewenangan suami dan ayah dalam keluarga tradisional Tatar tidak perlu dipertanyakan lagi. Istri dan anak-anak diharuskan untuk menaatinya, untuk menghormatinya. Pada saat yang sama, seorang pria harus memberi mereka semua yang diperlukan, merawat mereka, memberi contoh yang baik. Kepala keluarga, yang mengabaikan aturan-aturan ini, menyebabkan kecaman tajam dari saudara, teman, dan tetangga.