Pekan Suci adalah minggu terakhir Masa Prapaskah. Ini adalah masa di mana setiap orang Kristen yang beriman memiliki kegembiraan khusus, karena pada Minggu Suci Gereja mengingat hari-hari terakhir kehidupan duniawi Juruselamat.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/27/kakie-sobitiya-vospominaet-pravoslavnaya-cerkov-na-strastnoj-sedmice.jpg)
Penamaan minggu terakhir sebelum Minggu Suci Kebangkitan Minggu Suci menunjukkan bahwa minggu Prapaskah terakhir didedikasikan untuk hawa nafsu (penderitaan) Kristus. Di katedral, kuil, dan biara besar, layanan harian dimulai. Di paroki-paroki yang lebih kecil, kebaktian dimulai pada hari Rabu (dari hari ketika Gereja mengingat pengkhianatan Kristus oleh Yudas). Namun, semua hari Minggu Suci memiliki makna dan makna yang mendalam bagi orang percaya.
Injil memberi kita petunjuk tentang peristiwa-peristiwa berikut dari minggu terakhir kehidupan duniawi Tuhan Yesus Kristus. Pada hari Senin yang luar biasa, Kristus mengusir para pedagang dari bait suci, mendesak untuk tidak membuat sarang perampok dari rumah Allah. Bait suci, pertama-tama, adalah tempat doa, namun, pada zaman Perjanjian Baru kehidupan Juruselamat duniawi, bait suci Yerusalem adalah rumah perdagangan. Kemudian Kristus di bait suci menyembuhkan orang sakit. Juga, penginjil Matius menceritakan kutukan pohon ara yang tandus dan kata-kata penting Kristus bahwa siapa pun yang memiliki iman yang teguh bahkan dapat memindahkan gunung.
Pada hari Selasa Agung, Tuhan mengumumkan kepada para murid beberapa tanda kedatangan-Nya yang kedua. Yesus Kristus bernubuat tentang perang, bencana alam, dan penampakan berbagai nabi palsu. Sebuah narasi Injil yang penting tentang Kristus adalah narasi tentang pengorbanan seorang janda miskin, yang mampu menyumbangkan jumlah yang dapat diabaikan ke bait suci (dua tungau). Kristus menarik perhatian para rasul pada kenyataan bahwa janda itu membuat pengorbanan yang layak kepada Allah bukan dari kelebihan materi, tetapi dari hati.
Lingkungan yang penuh gairah adalah saat pengkhianatan terhadap Yesus Kristus oleh Yudas. Salah satu dari dua belas murid terdekat Juruselamat menjual Tuannya seharga tiga puluh keping perak.
Kamis Putih adalah hari istimewa bagi setiap orang Kristen Ortodoks. Pada hari inilah sakramen perjamuan kudus oleh Tuhan Yesus Kristus didirikan. Saat ini, orang-orang percaya berusaha mengambil bagian dalam misteri kudus Kristus pada hari ini untuk mengenang berdirinya Ekaristi. Pada hari Kamis Putih, Yesus Kristus berdoa kepada Allah Bapa di Taman Getsemani. Selama berdoa, Tuhan meminta agar cawan penderitaan berlalu, namun, Juruselamat dengan rendah hati menerima kehendak Allah Bapa. Poin penting ini dengan jelas mengungkapkan ajaran-ajaran Gereja Ortodoks bahwa ada dua kodrat dalam Tuhan Yesus Kristus - ilahi dan manusia. Karena seseorang yang ditakuti Kristus akan mati, itu tidak wajar bagi-Nya (Tuhan tidak melakukan satu dosa pun). Namun, kehendak manusia dan sifat manusia dalam Kristus mengasumsikan tindakan besar penderitaan yang pantas untuk dosa-dosa seluruh umat manusia.
Jumat Agung adalah hari ketika tragedi proporsi kosmik terjadi. Hari ini dianggap sebagai periode puasa yang paling ketat dalam kehidupan orang percaya, karena pada hari Jumat Agung sang Pencipta menerima kematian dari ciptaannya. Tuhan Yesus Kristus mati di kayu salib untuk dosa-dosa umat manusia. Pada hari Jumat Agung, sebuah kurban pendamaian yang besar dipersembahkan kepada seluruh Tritunggal Kudus untuk dosa semua orang.
Tradisi ortodoks mengatakan bahwa Sabat yang penuh gairah adalah waktu di mana Kristus berada di neraka. Di sana, Tuhan berkhotbah kepada orang-orang mati, setelah itu Juruselamat memimpin orang-orang yang percaya kepada-Nya dari neraka, dengan demikian memberi manusia kesempatan untuk mendapatkan kembali surga.