Diyakini bahwa agama termuda di dunia adalah Islam, yang kelahirannya kembali ke 610. Pada tahun ini malaikat Jabrail muncul dalam mimpi kepada nabi Muhammad yang berusia empat puluh tahun dan mendikte lima ayat pertama Alquran. Namun baru-baru ini menjadi jelas bahwa ada agama yang jauh lebih muda - usianya tidak lebih dari 150 tahun dan namanya adalah Bahai.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/96/kakaya-religiya-samaya-molodaya.jpg)
Instruksi manual
1
Sejarah kelahiran agama Bahá'í adalah salah satu yang paling damai - dibandingkan dengan kelahiran Yudaisme, Kristen atau Islam. Sama seperti Kristen pernah diusir dari Yudaisme, cabang Bahá'í memisahkan diri dari Islam. Nama agama baru diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia sebagai agama Cahaya, karena kata "Baha" dalam bahasa Arab berarti cahaya, cahaya atau kemuliaan.
2
Simbol Bahai adalah bintang berujung sembilan. Penganut Baha'i saling menyapa dengan "Alla u Abha, " yang berarti "Tuhan dimuliakan." Pada tahap awal pembentukan agama, salam itu terdengar dalam interpretasi yang lebih Muslim, sebagai "Alla u Akbar."
3
Pada 60-an abad XIX, di Irak, atas dasar salah satu gerakan Islam, pendiri yang adalah pedagang muda Iran Seyyed Ali Muhammad Shirazi, lahir ajaran dan kepercayaan baru, yang akhirnya tumbuh dan naik, menarik semakin banyak pendukung. Salah satu pendukung tersebut adalah bangsawan Iran Mirza Hussein Ali, yang lebih dikenal dengan nama Bahá'u'lláh. Berkat usahanya yang mencerahkan, agama mulai menyebar di dunia.
4
Pada usia 27, pada tahun 1844, Bahá'u'lláh menolak warisan keluarganya dan mulai mempraktikkan gaya hidup asketik, karena ide utama ajaran Bahá'i adalah untuk melindungi orang miskin dan yang dirugikan dari korupsi dan aturan hukum yang sewenang-wenang. Selanjutnya, ahli waris Bahá'u'lláh menjadi pemimpin kultus agama baru.
5
Itu adalah salah satu ahli waris terakhir pendiri Bahá'í, yaitu cucunya Shoghi Effendi, yang menjadi kendaraan Bahá'í di dunia Eropa Barat, karena dialah yang menerjemahkan banyak tulisan dan perjanjian Bahá'í dari bahasa Arab ke dalam bahasa Inggris.
6
Saat ini ada lebih dari 5 juta pengikut Bahá'í di seluruh dunia. Mungkin, saat ini, tidak ada satu pun negara di mana pengikut agama baru tidak akan hidup. Keyakinan ini menempatkan dirinya sebagai agama dunia yang bersatu, berdasarkan beberapa dalil yang tak tergoyahkan.
7
Pertama: kemanusiaan adalah satu keluarga dan telah tiba saatnya untuk penyatuannya menjadi masyarakat global yang damai.
8
Kedua: masalah ekonomi terkait dengan masalah spiritual. Keadilan dan kemakmuran ekonomi akan datang hanya ketika hubungan mendasar antara aspek spiritual dan praktis kehidupan diakui.
9
Ketiga: kebenaran bisa dipahami. Seseorang berkewajiban untuk meneliti dan memperoleh pengetahuan baru.
10
Keempat: Tuhan itu satu. Seluruh alam semesta diciptakan oleh satu Pencipta. Tuhan menyatakan diri-Nya melalui para Utusan yang mendirikan semua agama di dunia untuk membimbing dunia dan ajaran-ajaran untuk mengajar umat manusia.
11
Kelima: kemanusiaan adalah satu keluarga. Satu keluarga tidak dapat dibagi menjadi ras, bangsa, kelompok etnis atau budaya.
12
Keenam: perempuan dan laki-laki adalah setara - ini adalah dalil wajib tentang perkembangan umat manusia dan transformasi masyarakat.
13
Pada tahun 1963, penganut Baha'isme menciptakan Rumah Keadilan Universal, yang saat ini melakukan semua hal agama Baha'i di komunitas internasional dan mengkoordinasikan kegiatan semua komunitas spiritual.