Bagi orang Jepang, kebahagiaan orang-orang di sekitarnya adalah miliknya sendiri. Dia merasa tidak nyaman ketika semuanya baik-baik saja dalam hidupnya, dan orang lain menderita. Karena itu, jika Anda bertanya kepada orang Jepang tentang urusannya, ia akan selalu mengecilkan kebahagiaan dan kesuksesannya.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/24/kak-ponimayut-yaponci-schaste.jpg)
Memahami kebahagiaan Jepang
Memahami kebahagiaan di antara orang Jepang berbeda dengan memahaminya di antara orang-orang lain di dunia. Karena isolasi yang lama di negara itu, sebuah budaya terbentuk di dalamnya yang sulit untuk dirasakan oleh orang asing. Kebahagiaan bagi rakyat Jepang terletak pada tugas, persatuan, saling membantu, dan pengorbanan kesejahteraan mereka sendiri. Kondisi mental orang-orang di sekitar mereka jauh lebih tinggi daripada mereka sendiri. Karena pemikiran khas Jepang, realitas dan realitas menang atas keabstrakan dan keabstrakan. Karena itu, kebahagiaan tidak bisa berupa cinta dan hasrat, melainkan hantu dan pendek. Orang Jepang senang ketika mereka memenuhi tugas, ketika mereka sempurna dalam segala hal. Namun, rasa kebahagiaan sejati, mereka menghindar dan takut.
Pengaruh pada budaya Jepang di Barat mengarah pada fakta bahwa Jepang mulai memahami kebahagiaan sebagai sesuatu yang nyata, moneter. Mereka tidak lagi peduli dengan masyarakat secara keseluruhan, tetapi tentang kesuksesan dan kemakmuran mereka sendiri. Penekanan yang meningkat ditempatkan pada perasaan mereka.