Muslim mulai melakukan upacara pemakaman segera setelah menjadi jelas bahwa seseorang berada di ambang hidup dan mati. Melakukan ritual ini hanya dapat dilakukan oleh orang yang bermartabat.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/14/kak-horonyat-musulman.jpg)
Pertama, orang yang sekarat ditempatkan di punggungnya sehingga kakinya menghadap ke arah Mekah. Kemudian, dengan keras, sehingga orang yang sekarat mendengar, sebuah doa mulai dibacakan. Sebelum kematiannya, menurut tradisi, ia diberi minum air dingin. Kerabat tidak diperbolehkan menangis di dekat orang yang sekarat. Segera setelah orang itu meninggal, dagunya diikat, matanya tertutup, kaki dan tangannya diluruskan, dan wajahnya ditutupi. Sebuah benda berat diletakkan di atas perut almarhum.
Di atas orang yang sudah mati, ritual mencuci dan mencuci dilakukan. Sebagai aturan, umat Islam dimakamkan hanya setelah tiga kali wudhu, di mana setidaknya empat orang berpartisipasi, yang harus berjenis kelamin sama dengan orang yang meninggal.
Menurut Syariah, umat Islam dimakamkan hanya dalam satu kafan. Pakaian tidak diizinkan dalam kondisi apa pun. Seluruh komunitas dapat berpartisipasi dalam penguburan seorang Muslim jika almarhum adalah orang miskin. Materi dari mana kafan itu dibuat biasanya sesuai dengan kondisi material almarhum. Almarhum tidak boleh memotong kuku atau rambut. Sebelum dimakamkan, tubuh almarhum diaromati dengan berbagai minyak. Doa dibaca di atasnya dan kemudian dibungkus dengan kain kafan, diikat di kepala, di kaki dan di pinggang. Simpul-simpul ini dilepaskan sebelum tubuh diturunkan ke dalam kubur. Orang mati yang terbungkus kain kafan diletakkan di atas tandu pemakaman khusus, di mana ia dikirim ke kuburan. Umat Islam mementingkan doa pemakaman, yang dilakukan oleh imam masjid atau wakilnya. Selama doa ini, upacara pengabdian tidak dilakukan. Mereka berusaha untuk menguburkan orang mati secepat mungkin. Jika tandu dengan tubuh jatuh ke tanah, maka kepala almarhum harus diputar ke arah Kyble. Almarhum diturunkan ke dalam kuburan, setelah itu segenggam tanah dibuang ke dalam lubang dan dituangkan dengan air. Makam dapat menggali sepenuhnya berbeda tergantung pada medannya. Terkadang diperkuat dengan batu bata atau papan yang dibakar. Selama pemakaman, setiap orang yang hadir harus berdoa menyebutkan nama almarhum.
Semua makam Muslim menghadap ke arah Mekah. Dalam hal apapun seorang Muslim tidak boleh disimpan di pemakaman non-Muslim.