Debat filosofis dilakukan dalam lingkaran yang sempit dari para inisiat, atau di meja pesta setelah persembahan anggur berlimpah. Bagaimanapun, ada subjek diskusi dan kriteria untuk evaluasi. Pemikir Jerman yang muram mencari makna kehidupan. Dan orang Inggris pragmatis melihat pengetahuan sebagai alat untuk memberi manfaat bagi diri mereka sendiri dan negara. Francis Bacon adalah salah satu yang pertama merevisi ajaran otoritas Yunani dan Romawi. Berkat pendekatannya, dia membuat karier yang bagus.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/87/frensis-bekon-biografiya-karera-i-lichnaya-zhizn.jpg)
Kondisi awal
Menurut data yang ada, Francis Bacon lahir pada 22 Januari 1561 di keluarga bangsawan. Ayahnya adalah seorang bangsawan berpangkat tinggi, dekat dengan orang kerajaan. Ibu juga datang dari bangsawan. Pasangan yang berstatus sosial bersesuaian satu sama lain. Anak itu tumbuh dan dibesarkan dalam lingkungan yang ketat dan rasional. Rumah itu tidak menyambut suasana santai. Sejak usia muda, Francis diajari sopan santun, aturan perilaku dalam masyarakat, dan dasar-dasar kebijakan publik.
Untuk memahami dasar-dasar pandangan dunia dari filsuf terkenal, penting untuk diingat bahwa kehidupan pribadi bangsawan itu terkait erat dengan urusan negara, masalah dan prospek. Sejak usia dini, Francis menyaksikan bagaimana orang hidup setara dengannya dalam status sosial. Menjadi dewasa, ia belajar secara rinci kehidupan dan tradisi kelas bawah. Bagaimanapun, kesejahteraan dan kebesaran Kerajaan juga tergantung pada mereka. Biografi keturunan berikutnya dari keluarga Bacon berevolusi sesuai dengan pola tradisional.
Dalam dua belas tahun pertama hidupnya, Francis belajar di rumah. Latin, Yunani, dia tahu benar. Pada 1573, remaja itu, bersama kakak laki-lakinya, diterima kuliah di Universitas Cambridge. Selama tiga tahun, para bangsawan muda menerima dasar-dasar pendidikan yang mereka butuhkan. Di dalam dinding lembaga pendidikan inilah Bacon mengadakan polemik korespondensi dengan Aristoteles yang terkenal. Dia percaya bahwa logika pemikir Yunani kuno cocok untuk perselisihan abstrak, tetapi tidak untuk kepentingan manusia dalam kehidupan nyata.