Dalam tradisi Kristen, ada beberapa sakramen di mana Tuhan mengirimkan rahmat ilahi kepada seseorang. Jumlah sakramen bervariasi dalam tiga bidang kekristenan. Pengurapan adalah salah satu dari tujuh imam Ortodoks. Di gereja-gereja Katolik dan Protestan, sikap pengurapan agak berbeda dari tradisi Ortodoks.
Pengurapan adalah pengurapan bagian tubuh manusia tertentu dengan dunia kudus. Dalam tradisi Ortodoks, pengurapan dilakukan bersamaan dengan pembaptisan, ketika seorang imam dengan kata-kata "Meterai karunia Roh Kudus" menempatkan dunia suci di dahinya, kelopak mata, telinga, dada, lengan, lengan, kaki, dan mulut. Menurut doktrin Ortodoks dalam sakramen ini, rahmat ilahi turun ke atas seseorang, yang membantu orang yang dibaptis untuk menyempurnakan dirinya dalam kehidupan rohani. Sakramen ini dilakukan pada semua orang yang memulai baptisan kudus. Setiap imam yang tidak dilarang melayani bisa menjadi pelaku pengurapan.
Di antara umat Katolik, pengurapan disebut konfirmasi. Sisi praktis sakramen dibedakan oleh fakta bahwa sakramen dilakukan oleh seorang uskup (hanya dalam kasus yang jarang seorang imam dapat diurapi) dan hanya pada orang yang telah mencapai usia tertentu (biasanya 13 tahun ke atas). Hanya dahi yang diurapi. Sebagai konfirmasi, seseorang juga menerima rahmat yang menjadikan pejuang Kristus sebagai Katolik.
Dalam tradisi Protestan, konsep pengurapan sebagai sakramen tidak ada. Ini tidak lebih dari kebiasaan saleh, yang berarti pengakuan iman secara sadar. Menurut ajaran Protestan, seseorang harus mulai mengurapi di masa dewasa. Sejak saat itu, Protestan dapat menganggap dirinya sebagai anggota penuh Gereja.