Kompleksitas proses ekonomi, politik dan sosial yang terjadi di dunia mengarah pada tabrakan yang berkembang dalam krisis. Krisis ekonomi dan politik dewasa ini terjadi dengan keteraturan yang patut ditiru. Alasan terjadinya mereka mungkin berbeda.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/18/chto-takoe-ekonomicheskij-i-politicheskij-krizis.jpg)
Dalam kaitannya dengan ekonomi, krisis dipahami sebagai pelanggaran yang sangat signifikan terhadap fungsinya, yang secara umum menyebabkan penurunan aktivitas secara umum di semua bidangnya. Sebagai aturan, krisis ekonomi mengarah pada penurunan jangka panjang dalam produksi, konsumsi, dan akumulasi hutang yang tidak dapat dilunasi dalam waktu singkat. Konsekuensi dari ini adalah kebangkrutan, peningkatan pengangguran, penurunan PDB.
Ada dua bentuk utama dari krisis ekonomi. Ini adalah krisis kelebihan produksi dan kekurangan produksi. Alasan untuk fenomena jenis pertama adalah akumulasi kelebihan jumlah barang di pasar. Penampilan mereka disebabkan oleh keinginan produsen untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan dengan memperluas produksi. Dalam ekonomi bebas dan persaingan yang kuat, tidak ada kemungkinan perkiraan volume penjualan yang akurat. Ketidakmampuan untuk menjual barang yang diproduksi mendikte kebutuhan untuk stimulasi buatan dari permintaan karena penurunan tajam dalam harga. Ini mengarah pada pengurangan produksi dan kebangkrutan perusahaan. Situasi ini diperparah oleh kenyataan bahwa banyak bisnis yang jatuh selama krisis terbuka dengan dana pinjaman.
Krisis underproduksi sebagian besar disebabkan oleh alasan buatan dalam kaitannya dengan sistem ekonomi. Mereka muncul karena fenomena yang melanggar fungsi normal industri, keuangan, transportasi dan sistem negara lainnya. Ini bisa berupa perang, embargo mentah, bencana alam.
Krisis keuangan dan politik seringkali saling terkait. Namun, mereka dapat melanjutkan sepenuhnya secara mandiri. Krisis politik dalam pengertian umum diekspresikan dalam hubungan yang tidak stabil antara kekuatan politik di berbagai tingkatan dan pada skala yang berbeda. Dengan demikian, kita dapat membedakan antara krisis politik dalam dan luar negeri. Yang pertama muncul secara lokal, dalam skala satu negara. Mereka diekspresikan dalam melemahnya kekuasaan negara, ketidakkonsistenan dalam perjalanan politik, seringkali mengarah pada perebutan kekuasaan, kerusuhan, kerusuhan.
Krisis politik antar negara timbul sebagai akibat dari kepentingan negara yang saling bertentangan atas dasar alasan yang berbeda (sengketa wilayah, pembagian pasar internasional, dll.). Bergantung pada beratnya perselisihan, krisis politik dapat diselesaikan melalui cara diplomatik atau terus berkembang menjadi konflik bersenjata.