Injil merujuk pada teks-teks suci orang Kristen yang ditulis oleh para rasul kudus tentang kehidupan, ajaran, dan mukjizat Yesus Kristus. Keempat Injil termasuk dalam kanon kitab-kitab Perjanjian Baru dan mewakili salah satu buku yang paling penting yang diilhami Allah dari seluruh Alkitab.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/80/chtenie-evangeliya-osobennosti-vospriyatiya.jpg)
Bagi Hritsian, Injil bukan hanya dokumen sejarah yang menceritakan tentang kehidupan dan pekerjaan Yesus Kristus. Pertama-tama, ini adalah Kitab Suci, yang ditulis melalui transmisi rahmat ilahi kepada para rasul kudus sehingga orang-orang akan belajar lebih banyak tentang Allah. Injil bukan hanya sastra, itu adalah Wahyu Ilahi dari Allah itu sendiri kepada orang-orang.
Karena itu, bagi orang Kristen, pembacaan Injil harus dilakukan dengan rasa hormat dan kekaguman spiritual. Adalah bermanfaat untuk berpaling kepada Allah dengan doa sebelum membaca Injil untuk memahami teks yang akan dibaca. Persepsi teks Injil untuk pikiran orang Kristen harus melewati prisma umum dari ajaran Gereja tentang Tuhan sebagai Juru Selamat, Penebus, Pengudusan dan Pencipta.
Narasi Injil jauh dari selalu perlu dipahami secara harfiah. Yesus Kristus sendiri sering berbicara kepada para murid dalam perumpamaan, dengan mana ia secara kiasan berusaha menyampaikan kepada orang-orang tentang kebenaran moral dan agama yang utama.
Sangat membantu untuk memiliki penafsiran para Bapa Gereja yang kudus tentang Injil. Misalnya, Theophylact Bulgarian. Harus dipahami bahwa Injil ditulis oleh para rasul setelah turunnya Roh Kudus ke atas mereka. Ortodoks percaya bahwa beberapa bagian yang sulit dipahami dari injil tidak diungkapkan kepada kesadaran seseorang karena keberdosaan tertentu dari seseorang atau ketidaktahuan yang dangkal tentang kebenaran dasar doktrin Gereja.
Untuk memahami Injil, perlu tidak hanya mencari jawaban dari para ayah kudus Gereja dalam penafsiran berbagai narasi, tetapi juga untuk mencoba menjalani kehidupan rohani, menunjukkan hasrat akan Allah. Kalau tidak, Injil akan secara eksklusif buku tentang mitos dan legenda Israel kuno untuk orang tertentu. Namun, harus dipahami bahwa tujuan utama para rasul ketika menulis teks adalah untuk menyatakan kebenaran tentang kedatangan Allah yang sebenarnya ke Bumi.