Tradisi adalah elemen warisan budaya dan sosial yang dapat diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi dilestarikan dalam budaya masyarakat tertentu untuk jangka waktu yang agak lama.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/15/chem-vazhni-tradicii-kak-element-kulturi.jpg)
Anda akan membutuhkannya
Komputer dengan koneksi internet.
Instruksi manual
1
Tradisi sebagai kondisi yang diperlukan untuk kehidupan budaya disebabkan oleh kenyataan bahwa pengabaiannya dapat menyebabkan gangguan dalam kelangsungan pengembangan budaya dan masyarakat secara keseluruhan. Namun, jika seseorang secara membuta hanya memuja tradisi, maka masyarakat dapat berubah menjadi sangat konservatif.
2
Konsep tradisi sangat terkait dengan konsep masyarakat tradisional. Ciri pembeda utama dari masyarakat semacam itu adalah bahwa tempat sentral di dalamnya akan menjadi milik, pertama-tama, bagi sistem keagamaan dan mitologis. Mereka akan menjadi dasar dari proses politik, sosial dan budaya.
3
Masyarakat tradisional dalam sejarah umat manusia membutuhkan waktu yang agak lama. Para sejarawan menganggapnya sebagai zaman primitif, perbudakan, dan feodalisme abad pertengahan.
4
Tradisi sebagai status dalam budaya menentukan posisi (atau status) dalam masyarakat. Ini menetapkan pedoman dan prinsip. Oleh karena itu, kita dapat mengasumsikan bahwa dalam situasi ini bukanlah orang yang menentukan status, tetapi sebaliknya, status menentukan fungsi dan peran yang dilakukan orang tersebut. Seseorang secara langsung tergantung pada argumen yang ditentukan oleh tradisi, misalnya, jenis kelamin dan usia, keanggotaan komunitas (keluarga dan klan, klan dan teritorial).
5
Kelemahan tradisi sebagai elemen budaya adalah bahwa tradisi dapat mengganggu kemajuan dalam masyarakat dan budaya. Jika seseorang tidak melampaui kerangka sistem yang secara tradisional mapan, maka masyarakat dan budaya bisa lenyap begitu saja. Argumen yang meyakinkan adalah lenyapnya orang-orang kuno yang hidup dalam peradaban yang berkembang dan berkembang.
6
Pandangan ilmiah tentang konsep tradisi hingga pertengahan abad yang lalu berawal dari pendekatan yang dikembangkan oleh Webrom M. Itu mengarah ke oposisi kaku dari kategori rasional dan tradisional. Dalam kerangka pendekatan modernisasi ini, tradisi adalah fenomena negatif yang menghambat perkembangan budaya dan masyarakat. Itu dianggap sebagai fenomena sekarat, yang tidak mampu menolak bentuk-bentuk kehidupan modern. Namun sejak tahun 60an. abad lalu, pandangan tentang masalah ini telah berubah secara dramatis. Mulai diasumsikan bahwa tradisi dan inovasi adalah hal-hal yang saling terkait. Anda tidak dapat bergerak maju, melupakan sejarah leluhur Anda, pengalaman mereka menumpuk selama berabad-abad, dan tidak mengambil alih kebijaksanaan mereka.