Seorang Ortodoks dipanggil untuk peningkatan spiritual yang berkelanjutan, mempelajari kebenaran doktrin Kristen, dan bekerja pada kualitas moralnya. Salah satu aspek dalam mempelajari dasar-dasar iman Ortodoks dan kriteria moral utama adalah membaca Alkitab.
Bagi orang Kristen Ortodoks, Alkitab adalah buku yang paling penting, bukan kebetulan bahwa dalam tradisi Kristen itu disebut Kitab Suci. Teks yang ditulis dalam Alkitab diilhami. Itu ditulis oleh para nabi dan rasul kudus yang diilhami oleh Roh Kudus.
Alkitab itu sendiri adalah kumpulan dari banyak teks suci. Ini terdiri dari dua tubuh kitab-kitab suci yang disebut Perjanjian Lama dan Baru.
Alkitab menceritakan tentang penciptaan dunia, manusia, kejatuhan manusia. Dalam Kitab Suci sejarah orang-orang pilihan Allah diberikan, pemberian oleh Allah dari Sepuluh Perintah dan hukum moral Perjanjian Lama, nubuat suci tentang Mesias (Yesus Kristus). Narasi ini terkandung dalam Perjanjian Lama. Kata "perjanjian" dapat dipahami sebagai "persatuan." Artinya, Perjanjian Lama adalah perjanjian pertama (penyatuan) antara Allah dan manusia. Semua buku Perjanjian Lama ditulis sebelum kedatangan Yesus Kristus ke dunia.
Buku-buku Perjanjian Baru menggambarkan kedatangan ke dunia Mesias yang dijanjikan dan Juruselamat Tuhan Yesus Kristus. Injil Perjanjian Baru menggambarkan bagaimana Tuhan menggenapi keselamatan umat manusia melalui kematian-Nya di salib, dan menceritakan tentang kebangkitan ajaib dari Juruselamat Yesus Kristus. Perjanjian Baru adalah semacam proklamasi keselamatan umat manusia, kabar baik yang ditujukan kepada orang-orang. Buku-buku Perjanjian Baru juga menggambarkan pelayanan publik Kristus, mukjizat dan khotbahnya. Selain itu, korps Alkitab Perjanjian Baru mencakup pesan-pesan para rasul kudus untuk berbagai gereja dan nubuat rasul Yohanes Teolog tentang nasib dunia.
Dalam Alkitab Sinode modern, yang merupakan masalah prioritas di Rusia, 50 buku Perjanjian Lama dan 27 buku Perjanjian Baru dicetak. Perjanjian Lama mencakup Pentateukh Musa, buku-buku tentang sejarah orang-orang Yahudi selama periode hakim dan raja Israel, buku-buku para nabi Perjanjian Lama. Perjanjian Baru mencakup empat Injil, tujuh surat konsili rasul Petrus, Yohanes, Yakobus, dan Yehuda, empat belas surat rasul Paulus, dan Wahyu Yohanes Sang Teolog.
Sikap orang Ortodoks terhadap ujian Alkitab harus dihormati. Teks itu sendiri dibaca dengan perhatian dan suasana hati yang khusus. Melalui membaca Alkitab (terutama teks-teks Perjanjian Baru), orang Ortodoks, seolah-olah, berkomunikasi dengan Tuhan sendiri. Dalam Kitab Suci, seorang Kristen dapat menarik nilai-nilai penting dan vital untuk dirinya sendiri, menemukan jawaban atas banyak pertanyaan sehari-hari. Teks-teks alkitabiah dari Perjanjian Baru adalah dasar dari semua dogma Ortodoks Kristen. Karena itu, seseorang yang menganggap dirinya Orthodox harus memiliki keinginan untuk membaca teks suci sebanyak mungkin. Sebab Alkitab Ortodoks bukan hanya buku yang bisa Anda baca dan meletakkan debu di atas rak. Ini adalah hadiah nyata. Setelah membaca teks-teks Kitab Suci, orang percaya dapat menemukan kebenaran baru yang berguna dalam kesempurnaan spiritual dan moral kepribadiannya.