Perang Dunia Kedua meninggalkan bekas yang menyedihkan. Tetapi dia juga dikenal oleh politisi-politisi besar yang, tentu saja, membuat penyesuaian tertentu pada jalannya. Jadi, Winston Churchill, dua kali terpilih untuk jabatan perdana menteri di Inggris, memiliki rencana dan perhitungan sendiri mengenai Uni Soviet.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/30/rol-u-cherchilya-vo-vtoroj-mirovoj-vojne.jpg)
Sedikit dari biografi Winston Churchill
Sebelum mengambil jabatan Perdana Menteri Inggris, Churchill perlu memperkuat posisinya di arena politik dunia. Dia adalah salah satu dari sedikit politisi yang secara terbuka menyatakan bahaya perdamaian dengan Jerman, yang untuknya Perdana Menteri Chamberlain berdiri. Yang terakhir yang mengejar kebijakan perjanjian dengan Hitler, yang memungkinkan Jerman untuk mendapatkan bagian Eropa Barat dan Tengah.
Ketika tiba pada 1920-an sebagai Sekretaris Negara, monarki W. Churchill sangat khawatir tentang kedatangan kekuasaan Bolshevik di Rusia dan berulang kali menganjurkan intervensi militer pada saat Perang Sipil berkecamuk di wilayah negara itu. Dengan pembentukan Uni Soviet, Sekretaris Negara mulai melebih-lebihkan peran negara muda yang kontinental, merasakan kekuatan proletarnya sebagai ancaman bagi Eropa secara umum dan Inggris pada khususnya.
Sejak 1936, Churchill semakin banyak bekerja dengan kecerdasan pada suasana hati di Jerman, ia secara intuitif merasa bahwa ancaman harus diharapkan dari pandangan radikal para pemimpinnya. Tindakan pertamanya sebagai perdana menteri adalah pembatalan perjanjian hidup damai dengan Jerman, Churchill mulai menjalin hubungan dengan negara-negara seperti Uni Soviet dan Amerika Serikat.
Menurut Churchill, Uni Sovietlah yang menjadi pemicu utama kebingungan dalam upaya Hitler untuk mendapatkan Eropa Timur, yang berarti bahwa hanya Uni yang dapat membantu mempertahankan kedaulatan negara-negara kecil Eropa. Demi ini, perjanjian Ribbentrop dan Molotov yang sesuai telah ditandatangani.
Churchill dan Stalin
Bahkan sebelum Perang Dunia Kedua dimulai, Churchill memiliki korespondensi rahasia dengan Stalin, di mana ia berulang kali berbicara tentang bahaya yang mungkin terjadi pada diri Hitler, sehingga berusaha untuk mendapatkan sekutu yang kuat - Uni Soviet.
Stalin sangat waspada terhadap Churchill. Orang Inggris mengetahui hal ini dan mencoba membalikkan keadaan, dalam banyak surat ke Stalin pada tahun 1941, ia mengatakan bahwa seorang pemimpin yang kuat dan tangguh telah menjadi kepala Rusia, dan karena itu ia menganggap mungkin untuk menciptakan aliansi yang sangat baik dari kedua negara.
Meskipun Churchill adalah penentang komunisme, dia mengerti bahwa tanpa aliansi seperti itu dia tidak mungkin bisa menyelamatkan negaranya. Karena itu, pada bulan Mei 1942, sebuah perjanjian aliansi ditandatangani antara Inggris Raya dan Uni Soviet.