Dalam tradisi Kristen Ortodoks, salib tempat Tuhan Yesus Kristus disalibkan adalah altar. Di situlah Pribadi kedua dari Tritunggal Mahakudus Kristus melakukan pekerjaan menyelamatkan manusia. Dalam tradisi Ortodoks, salib bukanlah alat eksekusi, tetapi simbol keselamatan manusia.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/05/raspyatie-hrista-iz-kakogo-materiala-bil-izgotovlen-krest.jpg)
Bagi orang percaya Ortodoks, pertanyaan tentang bahan apa yang dibuat dari salib Kristus tidak masuk akal, karena itu tidak secara langsung memengaruhi kredo Gereja dan keselamatan manusia. Namun, minat penuh hormat pada sebuah kuil atau pendekatan ilmiah membuat seseorang memiliki keingintahuan pikirannya untuk mencoba menemukan jawaban atas pertanyaan: dari bahan apa salib itu dibuat.
Saat ini, para sejarawan dan ayah suci dari abad pertama Kekristenan dan abad-abad berikutnya tidak membantah fakta bahwa salib Tuhan terbuat dari kayu. Bukan kebetulan bahwa dalam literatur liturgi salib Kristus disebut sebagai "pohon" atau "pohon yang berharga". Sejarawan menyarankan bahwa salib Tuhan dapat dibuat dari berbagai jenis kayu. Secara khusus, para peneliti mungkin menunjuk cemara, zaitun, ek, palem dan cedar.
Dalam tradisi gereja yang mapan, salib Kristus disebut "pohon tiga komponen." Ini berarti bahwa simbol keselamatan manusia terbuat dari tiga pohon. Jadi, dalam tradisi Bizantium, diyakini bahwa salib Tuhan terbuat dari cemara, nyanyian (pinus) dan cedar. Secara khusus, pilar salib terbuat dari cemara, palang vertikal salib dibuat dari nyanyian, dan cedar digunakan untuk kaki tempat kaki Tuhan berada.
Dalam tradisi Bizantium tentang tiga kali lipat salib Juru Selamat dikonfirmasi dalam kata-kata nubuat Perjanjian Lama. Nabi Yesaya dalam bukunya menyatakan: "Kemuliaan Libanon akan datang kepadamu, cemara dan nyanyian dan bersama-sama pohon aras untuk menghias tempat kudus-Ku, dan Aku akan memuliakan langkah kakiku" (Yes. 60:13).