Selama beberapa tahun sekarang, konflik politik yang akut antara pihak berwenang dan oposisi telah berlangsung di Azerbaijan. Pasukan oposisi mencoba menggunakan setiap kesempatan untuk memerangi pelanggaran hak asasi manusia di negara ini. Bahkan final Kontes Lagu Eurovision, yang diadakan pada akhir Mei 2012 di Baku, telah memperoleh warna politik.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/85/protiv-chego-protestuet-oppoziciya-azerbajdzhana.jpg)
Oposisi Azerbaijan menuduh pihak berwenang melanggar kebebasan dan hak asasi manusia, serta menuntut para pembangkang secara tidak sah. Salah satu tuntutan oposisi adalah pembebasan tahanan politik dan penyelenggaraan pemilihan parlemen awal. Masalah yang paling menyakitkan di Azerbaijan adalah kehadiran "tahanan hati nurani" di penjara, yang oleh pihak oposisi dianggap sebagai tahanan politik. Dipercayai bahwa di Azerbaijan ada lebih dari 60 tahanan yang telah dianiaya karena alasan politik.
Salah satu protes besar terakhir diadakan di dekat gedung Saluran Televisi Publik Azerbaijan, yang mengambil bagian dalam organisasi kontes musik Eurovision. Sebagai hasil dari intervensi penegakan hukum, beberapa lusin pengunjuk rasa ditangkap dan dibawa keluar dari Baku.
Gagasan bahwa kontes musik di Baku bisa menjadi platform untuk tuntutan politik lahir dalam koalisi aktivis hak asasi manusia Azerbaijan pada tahun 2011. Slogan yang cerah dipilih untuk aksi: "Nyanyikan untuk demokrasi." Kampanye ini dihadiri oleh pemuda, mahasiswa, aktivis partai oposisi. Aksi ini disusun sebagai acara berskala besar, termasuk flash mob, meja bundar untuk jurnalis, dan konferensi pers. Tujuan utama protes adalah untuk membuka fasad indah kehidupan publik, sebagai otoritas resminya di Baku, dan untuk menunjukkan masalah nyata dengan memastikan kebebasan berbicara di negara itu.
Amnesty International mengadvokasi gerakan protes. John Dalhuisen, wakil kepala organisasi ini di Eropa, meminta penyelenggara kompetisi internasional untuk melakukan dialog dengan pejabat Baku dengan nada yang lebih parah. Laporan tahunan Amnesty International mencatat banyak pelanggaran HAM di Azerbaijan. Pihak berwenang negara itu dengan keras mengutuk politisasi Eurovision dan menuduh para aktivis HAM bias dan berbohong.