Menurut salah satu klasifikasi paling populer, jenis masyarakat berikut ini dibedakan: tradisional, industri, pasca-industri. Tampilan tradisional adalah pada tahap pertama dari perkembangan masyarakat dan ditandai oleh sejumlah tanda-tanda tertentu.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/76/priznaki-tradicionnogo-obshestva.jpg)
Instruksi manual
1
Aktivitas vital masyarakat tradisional didasarkan pada pertanian subsisten (pertanian) menggunakan teknologi luas, serta kerajinan primitif. Struktur sosial semacam itu adalah karakteristik dari zaman kuno dan Abad Pertengahan. Diyakini bahwa setiap masyarakat yang ada pada periode dari komunitas primitif hingga dimulainya revolusi industri adalah spesies tradisional.
2
Selama periode ini, alat manual digunakan. Peningkatan dan modernisasi mereka terjadi pada kecepatan evolusi alam yang sangat lambat dan hampir tak terlihat. Sistem ekonomi didasarkan pada penggunaan sumber daya alam, didominasi oleh pertanian, pertambangan, perdagangan, dan konstruksi. Orang-orang kebanyakan tidak bergerak.
3
Sistem sosial masyarakat tradisional adalah perusahaan perkebunan. Ini dicirikan oleh stabilitas, dipertahankan selama berabad-abad. Ada beberapa kelas berbeda yang tidak berubah seiring waktu, dengan tetap mempertahankan sifat kehidupan yang tidak berubah dan statis. Bagi banyak masyarakat tradisional, hubungan komoditas tidak karakteristik sama sekali, atau sangat kurang berkembang sehingga mereka hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan perwakilan kecil dari elit sosial.
4
Masyarakat tradisional memiliki ciri-ciri berikut. Hal ini ditandai dengan dominasi total agama di dunia spiritual. Kehidupan manusia dianggap sebagai pemenuhan pemeliharaan Allah. Kualitas paling penting dari anggota masyarakat semacam itu adalah semangat kolektivisme, rasa memiliki terhadap keluarga dan kelasnya, serta hubungan yang erat dengan tanah tempat ia dilahirkan. Individualisme tidak khas orang pada periode ini. Kehidupan spiritual lebih penting bagi mereka daripada kekayaan materi.
5
Aturan hidup berdampingan dengan tetangga, kehidupan secara kolektif, sikap terhadap kekuasaan ditentukan oleh tradisi yang sudah mapan. Seseorang memperoleh statusnya saat lahir. Struktur sosial ditafsirkan hanya dari sudut pandang agama, dan karena itu peran pemerintah dalam masyarakat dijelaskan kepada orang-orang sebagai tujuan ilahi. Kepala negara menikmati otoritas yang tidak dipertanyakan dan memainkan peran penting dalam masyarakat.
6
Masyarakat tradisional secara demografis ditandai oleh tingkat kelahiran yang tinggi, tingkat kematian yang tinggi dan harapan hidup yang cukup rendah. Contoh dari jenis ini saat ini adalah struktur banyak negara di Timur Laut dan Afrika Utara (Aljazair, Ethiopia), Asia Tenggara (khususnya, Vietnam). Di Rusia, masyarakat jenis ini ada sampai pertengahan abad ke-19. Meskipun demikian, pada awal abad baru, dia adalah salah satu negara paling berpengaruh dan besar di dunia, memiliki status kekuatan besar.
7
Nilai-nilai spiritual utama yang membedakan masyarakat tradisional adalah budaya dan adat istiadat nenek moyang mereka. Kehidupan budaya terutama berorientasi pada masa lalu: menghormati leluhur mereka, menyembah karya dan monumen era sebelumnya. Budaya dicirikan oleh homogenitas (homogenitas), orientasi pada tradisinya sendiri dan penolakan yang agak kategoris terhadap budaya negara lain.
8
Menurut banyak peneliti, masyarakat tradisional ditandai oleh kurangnya pilihan spiritual dan budaya. Pandangan dunia yang mendominasi masyarakat seperti itu dan tradisi yang stabil memberi seseorang sistem dan pedoman spiritual yang siap pakai dan jelas. Oleh karena itu, dunia di sekitar kita tampaknya dapat dipahami oleh seseorang, tidak menimbulkan pertanyaan yang tidak perlu.