Kebanyakan agama mapan memiliki simbolnya sendiri. Dalam agama Kristen, misalnya, itu adalah salib yang melambangkan penyaliban Yesus Kristus. Tapi bulan sabit dan bintang secara tradisional dianggap sebagai simbol Muslim. Tanda-tanda keagamaan ini mulai digunakan dalam desain struktur arsitektur sekitar seribu tahun yang lalu.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/06/pochemu-polumesyac-musulmanskij-simvol.jpg)
Kisah munculnya simbol Islam
Bulan sabit mulai digunakan sebagai simbol Islam untuk waktu yang lama. Paling sering mereka mendekorasi masjid. Akan tetapi, para cendekiawan agama masih belum menemukan pembenaran agama untuk perlunya menggunakan simbol semacam itu. Beberapa peneliti meyakini bahwa seruan kepada bulan sabit mencerminkan komitmen umat Islam terhadap kalender bulan. Simbol yang mudah diingat memungkinkan untuk menyorot bangunan keagamaan di antara bangunan lain.
Para ilmuwan menghubungkan pengenalan simbol Muslim dengan peristiwa sejarah Kekaisaran Ottoman. Ada legenda yang menyatakan bahwa di pertengahan abad ke-15, Sultan Muhammad II, yang bersiap untuk serangan Konstantinopel, mengamati di langit sebuah fenomena unik dalam bentuk bulan sabit terbalik dengan bintang di dekatnya. Sultan menganggap visi ini pertanda baik. Memang, keesokan harinya ia berhasil melakukan serangan yang sukses di kota.
Selama bertahun-tahun, makna simbol agak berubah. Bulan sabit dan bintang yang terletak di sebelahnya mulai melambangkan kekuatan kekuatan tertinggi, kelimpahan, dan kekayaan. Karena alasan inilah simbol-simbol Islam ini mulai digunakan dalam bendera nasional beberapa negara Muslim, misalnya, Pakistan.