Masalah yang sangat penting yang harus diputuskan seorang wanita sebelum menikah adalah mengambil nama suaminya atau tidak. Dan jika dalam USSR dalam banyak kasus ini bahkan tidak dapat didiskusikan, sekarang seorang wanita dapat meninggalkan nama gadisnya jika dia mau. Tetapi apakah itu sepadan?
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/37/pochemu-berut-familiyu-muzha.jpg)
Biasanya, pengantin wanita memutuskan apa yang layak. Ada banyak alasan untuk menggunakan nama suaminya. Yang paling umum adalah tekanan dari kerabat yang lebih tua dan kategori: "Diterima!". Pengantin perempuan diberitahu bahwa nama suami diambil oleh ibunya, neneknya, dan buyutnya, jadi jangan melanggar tradisi. Apa yang akan dikatakan orang jika suami dan istri memiliki nama keluarga yang berbeda? Selain itu, jika anak itu diberi nama ayah, maka sang ibu akan "asing" baginya. Percakapan seperti itu, yang bermula pada fakta bahwa perkawinan dilakukan demi paspor dan mengubah nama keluarga, memiliki pengaruh besar pada wanita dan kadang-kadang bahkan memaksa mereka untuk mengubah nama mereka yang indah menjadi yang sangat disonan. Pengantin wanita takut menyinggung calon suaminya. Dalam hal ini, nama keluarga baru adalah tanda milik suami, bukti bahwa lelaki dan perempuan dalam pernikahan telah menjadi satu. Ada pengantin wanita yang, dengan alasan apa pun, bermimpi mengubah nama keluarga mereka. Beberapa dari mereka diejek olehnya di masa kecil, dia hanya tidak menyenangkan bagi seseorang. Beberapa ingin memiliki nama yang lebih harmonis atau bahkan mulia, yang sangat modis di zaman kita. Dalam kasus seperti itu, seorang wanita, setidaknya, tidak kehilangan apa-apa, atau mungkin mendapatkan sesuatu yang dia inginkan, atau bahkan memenuhi mimpinya.Kadang-kadang pengantin perempuan mengambil nama suaminya karena dia percaya bahwa itu akan membantunya untuk mengubah karakternya dan bahkan nasibnya. Setelah pernikahannya, kehidupan baru dimulai untuknya, dan yang lama, bersama dengan semua kegagalan dan masalah, tetap kekanak-kanakan. Sebuah nama keluarga baru, dokumen, status perkawinan, tanda tangan - semua ini memberi beberapa wanita harapan untuk kehidupan yang lebih bahagia. Dalam hal seorang wanita menikahi orang asing dan berencana untuk pindah ke negara lain setelah itu, ia dapat mengambil nama belakang suaminya sehingga Anda dapat dengan cepat menjadi milik Anda sendiri di antara perwakilan dari kebangsaan yang berbeda dan lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan mereka. Penting untuk diingat bahwa kebahagiaan sebuah keluarga jarang tergantung pada nama-nama suami dan istri, dan nama yang sama tidak menyelamatkan baik dari perceraian atau dari kecurangan. Karena itu, setiap pengantin wanita membuat pilihannya, dan yang paling penting, bahwa dia adalah yang tepat untuk keluarga masa depannya.