Ekspedisi geografis Rusia yang dipimpin oleh M.S. Fedorova pada 1732 menemukan Alaska, yang menjadi milik Kekaisaran Rusia di Amerika Utara. Namun, hari ini wilayah ini bukan milik Rusia.
Instruksi manual
1
Selama masa Kekaisaran Rusia, Alaska adalah wilayah 1, 5 juta kilometer persegi di timur yang berbatasan dengan Kanada, yang berada di bawah perlindungan Kerajaan Inggris. Wilayah ini berpenduduk jarang dan berpenduduk jarang. Komposisi etnis diwakili oleh orang India, Eskimo, Aleuts dan 2500 Rusia.
2
Tanah utara telah lama dianggap tidak layak untuk hidup, dan karena itu telah dikembangkan terutama oleh perusahaan swasta tanpa partisipasi negara. Pada 1799, Perusahaan Rusia-Amerika (RAC) yang monopoli didirikan, yang hingga awal abad ke-19 di Alaska terutama terlibat dalam produksi bulu. Pendapatan dari perikanan ini tidak dapat menutupi biaya pengembangan dan pemeliharaan wilayah tersebut. Selain itu, kurangnya dukungan negara memengaruhi keamanan, dan Kerajaan Inggris, di mana Kekaisaran Rusia berada dalam hubungan yang sangat tidak bersahabat, menaruh perhatian besar pada Alaska.
3
Untuk pertama kalinya, gagasan menjual Alaska pada tahun 1853 disuarakan oleh gubernur Siberia Timur - Pangeran N.N. Muravyov-Amursky, menjelaskan posisinya oleh fakta bahwa di seluruh Amerika Utara ada perkembangan pesat dari jaringan kereta api yang membuat Alaska lebih mudah diakses, dan Kerajaan Inggris menjadi semakin gigih dalam mencoba menembus Alaska. Setelah menyimpulkan bahwa Rusia entah bagaimana akan kehilangan tanah utara, penghitungan keluar dengan proposal untuk menjual wilayah ke Amerika Utara.
4
Pada tahun yang sama, armada Inggris melakukan upaya untuk mendaratkan pasukan di Peter dan Paul-Kamchatsky. Pemerintah Amerika Utara, takut intervensi Inggris, datang dengan proposal ke Rusia untuk membuat kesepakatan (selama tiga tahun), yang akan menjadi fiktif, pada penjualan oleh perusahaan Rusia-Amerika dari semua kepemilikannya untuk tujuh juta dolar. Kesepakatan itu tidak tercapai.
5
Usulan berikutnya untuk penjualan Alaska diprakarsai oleh saudara laki-laki Alexander II, Grand Duke Konstantin Nikolayevich, tetapi Menteri Luar Negeri Rusia A.M. Gorchakov mengusulkan menunda resolusi masalah ini sampai berakhirnya masa jabatan perusahaan Rusia-Amerika. Validitas berakhir pada tahun 1862. Pada saat ini, Amerika dilanda Perang Sipil, dan kesepakatan itu tidak terjadi.
6
Pada tahun 1866, sebuah pertemuan diadakan di bawah kepemimpinan Alexander II tentang penjualan Alaska, pada pertemuan yang sama perbatasan wilayah yang dijual diuraikan. Penandatanganan perjanjian penjualan Alaska ke Amerika Serikat berlangsung pada Maret 1867.