Konservatif dan liberal secara tradisional menyertai kehidupan politik. Mereka memiliki pandangan yang berbeda secara diametris tentang struktur sosial dan perkembangan masa depan negara.
Instruksi manual
1
Konsep konservatisme secara harfiah diterjemahkan sebagai "konservasi" dan "negara yang tidak berubah." Ideologi konservatisme muncul sebagai tanggapan terhadap Revolusi Perancis. Dia menganjurkan komitmen untuk nilai-nilai tradisional di semua bidang kehidupan publik. Konservatif tidak menerima reformasi radikal, dan juga menganjurkan negara yang kuat. Hanya itu, menurut kaum konservatif, yang mampu memastikan ketertiban umum dan negara. Dan perubahan radikal bisa merugikan negara.
2
Dalam kebijakan luar negeri, kaum konservatif menganjurkan kebijakan keras yang independen dan memungkinkan penggunaan kekuatan militer untuk melindungi kepentingan mereka. Mereka menentang globalisasi pasar dan lebih memilih untuk melindungi pasar domestik dari impor. Konservatisme modern telah menjadi lebih fleksibel dan lebih baik beradaptasi dengan lingkungan. Contoh mereka adalah rezim R. Reagan di AS, M. Thatcher di Inggris.
3
Liberalisme muncul sebagai antitesis konservatisme. Jika tradisionalisme telah menjadi nilai kunci untuk yang terakhir, maka untuk liberalisme - kebebasan. Awalnya, liberalisme menganjurkan perubahan dalam tatanan saat ini di masa monarki absolut. Berkat kaum liberal, masyarakat modern berkewajiban untuk mengkonsolidasikan kebebasan dasar, supremasi hukum, munculnya pemilu dan pemisahan kekuasaan. Kaum liberal klasik menganjurkan intervensi pemerintah yang terbatas dalam ekonomi, yang fungsinya harus dikurangi hanya untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk distribusi manfaat sosial. Kebebasan individu dan ekonomi adalah nilai tertinggi bagi mereka.
4
Konservatif dan liberal memiliki sudut pandang yang berbeda pada struktur politik, ekonomi, sosial dan budaya. Jadi, dalam politik, kaum konservatif tidak menerima transformasi dan reformasi politik mendasar. Liberal, sebaliknya, mendukung perluasan hak dan kebebasan warga negara, serta jaminan sosial. Kaum konservatif menentang kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain, sementara kaum liberal menyukai pasar terbuka tanpa batas. Menurut kaum konservatif, kehidupan budaya juga tidak memerlukan perubahan, mereka adalah untuk struktur keluarga tradisional, perilaku sosial dan hierarki. Liberal, di sisi lain, menyambut kebebasan berekspresi dan hubungan bebas.
5
Posisi perantara antara liberalisme dan konservatisme adalah konservatisme liberal. Ini dibedakan oleh sikap yang lebih liberal terhadap ekonomi, khususnya, didasarkan pada prinsip-prinsip non-campur tangan dalam ekonomi. Selain itu, tren ini tidak banyak menganjurkan campur tangan negara dari pihak negara, dan juga menjunjung tinggi prinsip-prinsip perlindungan lingkungan. Ini adalah ideologi yang cukup benar.