Hadiah Nobel adalah penghargaan paling bergengsi di dunia. Ini melambangkan pengakuan di seluruh dunia dan membuat pemenang hadiah menjadi orang yang terkenal dan dihormati. Namun dalam sejarah ada orang yang secara sadar menolak Hadiah Nobel. Masing-masing dari mereka punya alasan sendiri.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii.jpg)
Instruksi manual
1
Lev Nikolayevich Tolstoy, mengetahui bahwa ia dinominasikan sebagai kandidat untuk Hadiah Nobel, pada 7 Oktober 1906, dalam sepucuk surat kepada penulis kenalannya Arvid Yarnefelt yang meminta agar ia tidak dianugerahi hadiah. Klasik besar sastra Rusia percaya bahwa uang adalah kejahatan absolut, dan menerima Hadiah Nobel dapat menempatkannya pada posisi yang sulit. Tahun itu, penyair Italia Josue Carducci menerima Hadiah Nobel.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii_1.jpg)
2
Ilmuwan Jerman Richard Kun, Adolf Butenandt dan Gerhard Domagk tidak dapat menerima Hadiah Nobel karena larangan Adolf Hitler. Pada tahun 1937, ia melarang warga negara Jerman untuk menerima penghargaan ini. Hitler sangat marah karena suatu kali Hadiah Nobel menerima kritik keras terhadap teori Nazisme, Karl von Osetskiy. Ilmuwan Jerman menerima penghargaan yang layak mereka dapatkan hanya setelah akhir Perang Dunia II.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii_2.jpg)
3
Pada tahun 1958, Hadiah Nobel dalam Sastra diberikan kepada Boris Pasternak. Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet menganggap bahwa alasan penghargaan setinggi itu adalah novel Doctor Zhivago yang dilarang di Uni Soviet. Parsnip menjadi sasaran penganiayaan nyata. Artikel-artikel ofensif mulai muncul di pers Soviet, ancaman mulai menghampiri penulis, dan Olga Ivinskaya yang dicintainya bahkan dipecat dari pekerjaannya. Di bawah pengaruh tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, Pasternak terpaksa mengirim telegram dengan penolakan hadiah ke Stockholm. Komite Nobel menganggap penolakan penulis sebagai keharusan. Medali dan diploma kemudian diberikan kepada putra Pasternak.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii_3.jpg)
4
Jean-Paul Sartre menolak Hadiah Nobel, membela kepercayaannya. Dalam sebuah pernyataan kepada wartawan, ia mengatakan bahwa baru-baru ini hanya penulis Barat yang menerima penghargaan. Dia menyesal bahwa Hadiah Nobel pernah diberikan kepada Pasternak. Dan bukan Mikhail Sholokhov. Dia kemudian menyatakan kepada seluruh dunia bahwa Komite Nobel Sastra terlalu dipolitisasi dan tidak memberikan hadiah kepada mereka yang benar-benar layak mendapatkannya.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii_4.jpg)
5
Pada tahun 1970, Hadiah Nobel dalam Sastra diberikan kepada Alexander Solzhenitsyn. Di Uni Soviet, berita ini dirasakan sangat negatif. Solzhenitsyn sama sekali tidak diizinkan keluar dari negara itu pada upacara penghargaan. Alexander Isaevich menerima diploma, medali, dan hadiah uang pada tahun 1975, setelah ia dikeluarkan dari Uni Soviet.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii_5.jpg)
6
Pada tahun 1973, dua orang dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian sekaligus: Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger dan Le Duc Tho, anggota Biro Politik Partai Vietnam Utara, karena bekerja bersama untuk menyelesaikan konflik Vietnam. Kissinger menerima penghargaan itu, tetapi Le Duck Tho tidak. Dia mengatakan bahwa gencatan senjata Paris tidak menghentikan perang, jadi dia tidak punya hak untuk menerima hadiah perdamaian. Perang di Vietnam berakhir hanya pada tahun 1975 dengan kemenangan Vietnam Utara.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii_6.jpg)
7
Pada tahun 2004, Hadiah Nobel dalam Sastra diberikan kepada penulis Austria Elfrid Jelinek. Elfrida tidak pergi ke upacara penghargaan, tetapi dia masih menerima hadiah uang tunai. Dia menyatakan bahwa dia tidak pantas mendapatkan penghargaan setinggi itu, tetapi tampaknya dia membutuhkan uang pada saat itu.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii_7.jpg)
8
Dalam daftar ini, perlu disebutkan ahli matematika dari St. Petersburg Grigory Perelman. Dia tidak dinominasikan untuk Hadiah Nobel. Pada 2006, Perelman menolak Fields Prize, analog matematis "Nobel". Alasan utama penolakannya Grigory Yakovlevich disebut ketidaksetujuannya dengan komunitas matematika terorganisir.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/55/kto-i-pochemu-otkazivalsya-ot-nobelevskoj-premii_8.jpg)