Dalam konteks perang hibrida yang sedang dilancarkan melawan Rusia saat ini, jurnalisme dapat disamakan dengan salah satu cabang militer. Jurnalis adalah pejuang di garis depan. Ivan Konovalov adalah salah satunya.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/06/konovalov-ivan-pavlovich-biografiya-karera-lichnaya-zhizn.jpg)
Jauh mulai
Ivan Pavlovich Konovalov lahir pada 25 Desember 1967 dalam keluarga kelas pekerja. Orang tua tinggal di sebuah kota kecil di wilayah wilayah Kemerovo. Ayah saya bekerja di sebuah perusahaan di industri batubara. Ibu mengajar bahasa asing di sekolah. Anak itu tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang sehat. Ia dibesarkan sebagai prajurit dan pelindung masa depan. Ivan melakukan latihan pagi, rajin terlibat dalam pendidikan jasmani dan pengerasan.
Di sekolah Konovalov belajar dengan baik. Subjek favoritnya adalah sastra, sejarah, dan urusan militer. Ivan banyak membaca. Ketika keluarga itu pindah ke Novokuznetsk, ia mulai bekerja dengan surat kabar lokal. Dia menulis catatan kecil tentang realitas di sekitarnya. Saya mencoba menulis puisi. Setelah kelas sepuluh, ia dibawa sebagai koresponden di koran sirkulasi besar Di Situs Konstruksi, tempat seorang lulusan sekolah bekerja selama beberapa bulan sebelum direkrut menjadi tentara.
Aktivitas profesional
Setelah menjalani masa tugasnya di angkatan bersenjata, Konovalov kembali ke kehidupan sipil dan melanjutkan karir jurnalistiknya di surat kabar Metallurg di Pabrik Metalurgi Novokuznetsk yang terkenal. Pada saat ini, seorang jurnalis otodidak telah matang untuk menerima pendidikan khusus yang lengkap. Pada tahun 1989, Ivan pergi ke Moskow dan memasuki departemen jurnalisme di Universitas Negeri Moskow. Sebagai seorang mahasiswa, ia mulai mencari pekerjaan di Channel One di televisi Rusia. Mengedit dan melakukan rilis berita dalam program "Pagi".
Setelah menerima diploma, seorang jurnalis yang sudah berpengalaman memilih peran koresponden perang. Dia secara teratur bepergian dengan kru ke tempat-tempat yang disebut hot spot. Dalam kapasitas ini, Konovalov belajar bagaimana orang hidup di Afrika, Timur Tengah, dan Kaukasus Utara. Dia harus melapor langsung dari Irak, Tajikistan, Serbia dan negara-negara lain. Selama periode ini, Ivan mengumpulkan sejumlah besar informasi untuk analisis dan generalisasi.