Ibu kota Republik Senegal di Afrika Barat, Dakar, terletak di tepi Samudra Atlantik. Kota pelabuhan didirikan oleh Perancis pada tahun 1857. Pada tahun 1936, dengan bantuan para ahli Prancis dan sumbangan dari Prancis, gereja Katolik pertama dibangun di Senegal, menampung beberapa ratus orang percaya.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/89/katolicheskij-sobor-senegala-nekotorie-istoricheskie-fakti.jpg)
Sejarah pembangunan katedral sangat terkait dengan nama misionaris muda Prancis Daniel Brotier, yang, setelah tiba di Senegal pada tahun 1903, berniat mengubah penduduk menjadi agama Katolik. Daniel ingin menanamkan dalam diri orang kulit hitam nilai-nilai moral dan spiritual peradaban Kristen. Dia adalah seorang petapa sejati. Meskipun kesehatannya buruk, misionaris itu melakukan perjalanan ke berbagai tempat di Senegal, berkenalan dengan kehidupan orang biasa. Dengan bantuannya, anak-anak tunggal Senegal diidentifikasi di tempat penampungan, diberikan tempat di rumah sakit.
Ayah Brotier kembali ke Prancis pada tahun 1907, berpartisipasi dalam Perang Dunia Pertama, tetapi tidak melupakan Senegal. Setelah permusuhan berakhir, ia mulai mengumpulkan sumbangan untuk pembangunan Katedral Katolik di Dakar. Beberapa tahun kemudian, dana tersebut disumbangkan ke para Dakar. Pembangunan kuil dimulai pada 1920-an, dan berakhir pada 1936, pada tahun kematian Pastor Brotje.
Arsitek utama katedral adalah Charles Albert Wulflef dari Prancis, yang memiliki banyak pengalaman dalam pembangunan gereja. Dia mengambil salib Yunani sebagai dasar, tetapi dia merancang bangunan dengan menggabungkan gaya arsitektur Bizantium dan Muslim. Dia ternyata memiliki sebuah kuil dengan kubah Kristen dengan salib, dan di sisi pintu masuk utama dua menara lonceng yang menyerupai menara naik.
Marmer dari Tunisia, batu pasir merah muda dari Sudan, varietas keras dari kayu merah digunakan untuk menutupi kuil dan interiornya. Pencahayaan untuk ruang sholat adalah 20 jendela di kubah bundar. Semua umat Katolik dan Muslim diizinkan memasuki katedral.
Katedral itu ditahbiskan untuk menghormati Perawan Maria. Itu sebabnya disebut Notre Dame dalam bahasa Perancis. Kuil pada 2007 mengalami pemugaran. Itu dipasang di pemakaman Prancis lama, di mana umat Katolik Prancis dimakamkan.