Semua orang sudah tahu tentang keberadaan perbudakan di Rusia sejak hari sekolah, tetapi gambaran sebenarnya dari kehidupan budak tidak begitu sering dibahas, meskipun bagian dari sejarah dan budaya rakyat ini sangat menarik.
Instruksi manual
1
Kehidupan dan kehidupan para budak berbeda ketika perbudakan diperkuat di negara ini. Selama pembentukannya (abad XI-XV), ketergantungan petani pada pemilik tanah diekspresikan dalam membayar upeti, melakukan pekerjaan atas permintaan pemilik tanah, tetapi meninggalkan cukup ruang untuk kehidupan yang sepenuhnya dapat diterima bagi petani dan keluarganya. Mulai dari abad ke-16, situasi para budak menjadi semakin sulit.
2
Pada abad XVIII, mereka tidak jauh berbeda dari budak. Pekerjaan untuk pemilik tanah memakan waktu enam hari seminggu, hanya pada malam hari dan pada hari yang tersisa petani bisa mengolah tanahnya, yang memberi makan keluarganya. Karena itu, di meja para budak diharapkan satu set produk yang sangat sedikit, ada juga masa-masa kelaparan.
3
Pada hari libur besar, pesta diadakan. Ini membatasi hiburan dan rekreasi para budak. Dalam kebanyakan kasus, anak-anak petani tidak dapat menerima pendidikan, dan di masa depan mereka ditunggu oleh nasib orang tua mereka. Anak-anak yang berbakat dibawa pergi untuk pelatihan, mereka kemudian membuat teater budak, menjadi musisi, seniman, tetapi sikap terhadap budak itu sama, tidak peduli apa pekerjaan yang mereka lakukan untuk pemilik. Mereka diwajibkan untuk memenuhi persyaratan pemilik. Milik mereka, dan bahkan anak-anak berada di tangan penuh pemilik tanah.
4
Semua kebebasan yang pada awalnya tetap dengan para budak hilang. Apalagi inisiatif pembatalan itu datang dari negara. Pada akhir abad ke-16, budak tidak diberi kesempatan untuk pindah ke pemilik tanah lain, yang diberikan setahun sekali pada Hari St. George. Pada abad XVIII, pemilik tanah diizinkan melakukan pelanggaran untuk mengasingkan petani ke perbudakan tanpa pengadilan, dan larangan dilakukan pada petani untuk mengajukan keluhan terhadap tuan mereka.
5
Sejak saat itu, posisi budak mendekati posisi ternak. Mereka dihukum karena kesalahan. Pemilik tanah dapat menjual, terpisah dari keluarganya, memukul, dan bahkan membunuh budaknya. Di beberapa perkebunan manor, kengerian diciptakan yang hampir tidak bisa dipahami oleh manusia modern. Jadi, di tanah Daria Saltykova, majikannya menyiksa dan membunuh ratusan budak dengan cara yang paling canggih. Ini adalah salah satu dari beberapa kasus ketika, di bawah ancaman pemberontakan, pemerintah dipaksa untuk meminta pertanggungjawaban pemilik tanah. Tetapi uji coba acara seperti itu tidak mengubah keseluruhan situasi. Kehidupan petani budak tetap eksis tanpa hak pilih, diisi dengan tenaga kerja yang melelahkan dan ketakutan terus-menerus untuk hidupnya dan kehidupan keluarganya.