Dalam masyarakat budaya, pribadi manusia itu unik dan tak ternilai. Berkomunikasi satu sama lain, orang berkembang, berubah, mencapai kesuksesan. Kemampuan untuk melakukan percakapan terlepas dari peringkatnya adalah seni dan perolehan seseorang yang berharga.
Instruksi manual
1
Bersiaplah untuk komunikasi. Sebelum Anda memulai percakapan, tersenyum dan berbalik ke orang itu, beri tahu dia bahwa Anda terbuka untuk percakapan. Atur seseorang untuk diri Anda sendiri, setelah menyentuh topik umum yang hanya mampu membangkitkan emosi yang menyenangkan.
2
Tarik semua penegasan dan perhatian Anda untuk memahami keadaan psikologis lawan bicara Anda. Jadi, Anda dapat memilih jalur perilaku yang akan membuat percakapan Anda lebih bermakna dan menyenangkan bagi kedua belah pihak.
3
Terlepas dari peringkat pembicaraan, ikuti prinsip-prinsip psikologis dasar. Ini akan membantu Anda membangun percakapan bersama, bukan menghancurkan, tetapi mengembangkan dan menyelaraskan komunikasi Anda.
4
Memahami dan menghormati adalah dasar dari percakapan. Perhatikan sudut pandang orang tersebut. Di hadapan masalah yang belum terselesaikan, sikap ini berkontribusi pada munculnya beberapa solusi, yang memungkinkan Anda untuk memilih opsi terbaik, dan dalam percakapan normal, mengembangkan orang.
5
Tampilkan pengekangan. Kadang-kadang terjadi bahwa orang, ketika berbicara, menunjukkan sejumlah besar emosi, yang secara signifikan mempengaruhi kesimpulan lawan bicara dan keputusan yang diambil. Cobalah untuk menghilangkan emosi berlebihan dari lawan bicara: pindahkan pembicaraan ke topik lain, mengalihkan perhatian orang dengan ucapan yang sesuai, tawarkan segelas air atau teh. Pada saat yang sama, pantau kondisi Anda sendiri.
6
Jangan berbohong saat berkomunikasi dengan seseorang. Selanjutnya, kebohongan akan menghasilkan hubungan yang hancur dan merusak kredibilitas Anda.
7
Saat mengobrol, buang nada instruktif. Saat meyakinkan, gunakan kekuatan fakta nyata dan konsekuensi yang secara alami mengikuti dari mereka. Dengarkan jawaban lawan bicara dengan cermat.
8
Selalu ingat bahwa tujuan percakapan bukan untuk menegakkan posisi, tetapi untuk mendapatkan kepuasan dari komunikasi dan membuat keputusan dapat diterima oleh kedua belah pihak.