Kematian dan penguburan Yesus Kristus dikenang oleh Gereja Ortodoks pada Jumat Agung (Jumat terakhir sebelum Paskah). Pada hari ini di semua gereja Ortodoks diadakan kebaktian khusus.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/09/kak-v-pravoslavnom-bogosluzhenii-vspominaetsya-pogrebenie-iisusa-hrista.jpg)
Good Friday Day mungkin adalah waktu yang paling penting di mana beberapa layanan berbeda diadakan per hari. Hari liturgi dimulai pada pagi hari pukul delapan atau sembilan pagi dengan membaca Jam Kerajaan, di mana pembaca mazmur membaca mazmur tertentu, serta ayat-ayat dari Perjanjian Lama (parimia), menceritakan tentang nubuat tentang penderitaan Mesias. Seorang imam di Jam Kerajaan membaca ayat-ayat Injil yang menceritakan tentang penderitaan Tuhan Yesus Kristus.
Pada hari Jumat sore (biasanya antara jam 12 pagi dan 2 siang) sebuah layanan Vesper dilaksanakan, di mana perjamuan kecil ditambahkan dengan pembacaan kanon yang disebut seruan Theotokos Maha Kudus. Sebelum membaca kanon, kafan Juruselamat dibawa ke pusat bait suci, yang menggambarkan posisi di makam Tuhan Yesus Kristus. Kanon itu sendiri menceritakan tentang penderitaan yang diderita Bunda Allah, melihat penyaliban putranya dan Allah.
Pada hari Jumat malam, Matins of Great Saturday dirayakan, di mana upacara pemakaman kain kafan Yesus Kristus dilakukan. Ibadah ibadah inilah yang merupakan ingatan historis Gereja tentang penguburan Juruselamat. Di beberapa paroki, layanan ini dilakukan pada Sabtu malam.
Layanan Matins of Great Saturday unik. Layanan semacam itu hanya dikirimkan setahun sekali. Salah satu fitur utama dari layanan ini adalah pembacaan ayat-ayat dari kathisma ketujuh secara bergantian dengan troparia khusus, yang mengingatkan seseorang akan kematian dan penguburan Juruselamat.
Pada akhir kebaktian Matins of Great Saturday, upacara penguburan kafan Yesus Kristus dilakukan. Pendeta mengangkat kafan itu di atas kepalanya dan memulai prosesi di sekitar kuil. Di depan adalah pendeta dengan kain kafan, kemudian paduan suara dan semua orang percaya. Selama prosesi, bel pemakaman dilakukan. Prosesi ini adalah memori simbolis dari penguburan Juruselamat. Seperti yang Anda ketahui, setelah kematian Yesus Kristus, Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus memindahkan tubuh Juruselamat dari salib, mempersiapkannya untuk penguburan, dan menguburkannya di sebuah gua yang terletak di dekat Kalvari.
Setelah prosesi, kain kafan lagi terletak di tengah candi. Kuil ini sudah dimasukkan ke dalam altar pada malam sebelum Paskah di akhir bacaan pada tengah malam kanon Sabtu Agung.
Jumat Agung adalah hari puasa yang paling ketat bagi orang-orang percaya Ortodoks. Piagam Gereja mengandaikan pantang dari makanan pada hari ini sampai makan malam (sampai kain kafan diambil untuk ibadat harian).