Hari persekutuan orang-orang kudus tubuh dan darah Kristus untuk orang Ortodoks adalah kemenangan istimewa. Karena itu, pada saat ini, seseorang harus dengan cara khusus untuk menyelamatkan jiwa dan tubuhnya dari dosa, berusaha untuk menghabiskan hari yang saleh.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/59/kak-provesti-den-prichastiya.jpg)
Seorang percaya dipersiapkan untuk Perjamuan Ortodoks dengan gentar khusus, karena hari persekutuan misteri suci adalah hari libur bagi seorang Kristen. Gereja sangat merekomendasikan agar orang mempersiapkan jiwa mereka untuk perjamuan suci melalui puasa dan aturan doa khusus, yang mencakup kanon-kanon tertentu, serta sebuah bagian yang dibaca langsung untuk perjamuan kudus. Jika seorang Kristen, dengan iman dan pemahaman mendalam tentang peristiwa yang akan datang, memulai sakramen, maka jiwa manusia mengalami sukacita yang istimewa.
Gereja merekomendasikan agar orang-orang merayakan hari Komuni dengan benar dan penuh hormat, memikirkan kekekalan. Ini bukan kebetulan, karena seorang Kristen di liturgi berkomunikasi dengan Allah. Kita dapat mengatakan bahwa sakramen membuat seseorang menjadi suci sampai kejatuhan yang terakhir. Jadi, bukan hanya hari sakramen, tetapi seluruh waktu berikutnya setelah berpartisipasi dalam sakramen, orang Kristen harus berusaha untuk menahan diri dari dosa.
Pada hari sakramen, membaca teks suci dari Alkitab (terutama Perjanjian Baru) direkomendasikan. Juga bermanfaat untuk bergabung dengan ciptaan para Bapa Suci Gereja. Untuk menembus kedalaman makna sakramen, seorang Kristen Ortodoks dapat beralih ke ajaran orang-orang kudus tentang sakramen kudus ini.
Segera setelah komuni, seorang Ortodoks harus berterima kasih kepada Tuhan dengan membaca doa syukur khusus, yang diterbitkan dalam banyak buku doa. Setelah sakramen, seorang Kristen yang taat seharusnya tidak melupakan aturan doa sel.
Pada hari persekutuan Tuhan, orang percaya mencoba untuk meminimalkan hiburan: misalnya, menonton TV, ejekan yang berlebihan. Kata-kata kotor, kemalasan (juga ketidaksenonohan lainnya) tidak diizinkan. Seorang mukmin seharusnya tidak meludah pada hari perjamuan kudus.
Dengan demikian, hari persekutuan bagi seorang Kristen, yang istimewa, harus digunakan untuk merefleksikan apa yang telah terjadi dan berjuang selama mungkin untuk menjaga kemurnian jiwa dan kekudusan yang dianugerahkan melalui penyatuan manusia dengan Allah.