Tidak mudah menjadi genius. Yang lain tidak mengerti dia, dan seringkali orang-orang seperti itu kesepian. Semuanya unik, tetapi masih ada fitur-fitur umum yang dengannya seseorang dapat mengenali seorang genius.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/37/kak-otlichit-geniya.jpg)
Instruksi manual
1
Orisinalitas Orisinalitas dapat terdiri dalam penciptaan sesuatu yang sama sekali baru, serta dalam modifikasi ide yang ada, yaitu. menciptakan pendekatan baru untuk itu. Juga, sifat ini dimanifestasikan dalam kepribadian seorang genius, dalam pandangan dunianya, kemampuan untuk berpikir dan bertindak tidak seperti orang lain.
2
Universalitas. Orang yang brilian dapat melakukan beberapa pekerjaan sekaligus di bidang yang berbeda atau terkait. Tetapi ada jenius kreatif yang bersemangat tentang satu kegiatan di mana mereka saat ini dapat menjadi yang terbaik, dan pekerjaan inilah yang diminati di masyarakat.
3
Keefektifan. Para jenius mengarahkan kemampuan dan upaya mereka ke dalam tujuan untuk mencapai tujuan mereka. Mereka terus meningkat, membawa kreasi mereka ke superioritas absolut. Menjadi orang yang cerdas tanpa menyadari ide dan pikiran Anda tidak cukup untuk mereka.
4
Obsesi. Anda dapat mengenali seorang genius dengan berfokus pada sesuatu. Dalam perjalanan ke hasil tindakannya, dia lupa tentang waktu, tidak memperhatikan apa yang terjadi di sekitarnya. Kadang-kadang dia lupa tentang kebutuhan fisiologisnya sambil menyelesaikan masalah tertentu.
5
Kemampuan untuk unggul dalam berbagai acara. Orang yang brilian dapat membuat penemuan bahwa orang-orang sezaman akan menertawakan dan mengkritik, tetapi kenali di masa depan. Karena itu, banyak ciptaan para genius berhasil hanya setelah kematian mereka. Karya-karya genius abadi, mereka diingat, dibahas dan digunakan sampai hari ini.
6
Pengorbanan diri. Orang-orang yang cemerlang membuat penemuan, menciptakan karya seni untuk kepentingan seluruh umat manusia. Namun, mereka dapat hidup dalam kemiskinan, tetapi terus menciptakan.
7
Karakter jenius yang diperoleh. Yaitu itu tidak diwariskan, tidak seperti bakat, tetapi berkembang dalam kepribadian seorang jenius dalam proses asuhan dan pelatihannya. Namun, menurut beberapa peneliti, ciri-ciri kepribadian yang melekat pada genius hadir pada setiap anak, tetapi sistem pendidikan mencegah perkembangan genius pada anak-anak.