Orang-orang modern mengambil angka sebagai yang diberikan, karena orang diajarkan untuk menghitung sejak usia dini, sehingga tidak ada yang memiliki masalah dalam menghitung sisa uang tunai, langkah-langkah yang diambil, berhari-hari sebelum peristiwa penting. Tapi bagaimana tepatnya orang belajar berhitung, dan kapan ini terjadi?
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/78/kak-nauchilis-schitat.jpg)
Instruksi manual
1
Sangat mudah bagi anak-anak muda saat ini untuk mempelajari dasar-dasar penghitungan, karena orang tua mereka, kakak dan adik lelaki, dan sistem pendidikan siap melayani mereka. Dan dunia di sekitar kita hampir sepenuhnya terkait dengan angka dan angka. Namun, orang primitif jauh lebih sulit, karena tidak ada yang memulai. Para ilmuwan percaya bahwa pada mulanya nenek moyang kita belajar untuk mengisolasi objek individu dari set, misalnya, satu orang dari suku atau satu burung dari kawanan. Dengan demikian, oposisi "satu" dan "banyak."
2
Langkah selanjutnya adalah asosiasi dengan item yang dipasangkan. Untuk menjelaskan kepada sesama anggota sukunya bahwa dia telah bertemu dua rusa, seorang lelaki primitif menunjukkan dua tangan atau dua jari. Omong-omong, jari-jarilah yang memainkan peran besar tidak hanya dalam belajar menghitung orang-orang kuno, tetapi juga dalam menjadi sistem angka paling populer saat ini - desimal. Dalam bahasa banyak negara, sejumlah kecil masih dikaitkan dengan objek material, misalnya, angka "dua" dalam bahasa Tibet terdengar sama dengan kata "sayap".
3
Setelah belajar berhitung, bahkan sampai batas tertentu, orang mulai berpikir tentang menulis angka dan angka. Awalnya, ini hanya nodul, torehan, tongkat yang dicat. Tentu saja, sistem rekaman seperti itu sangat merepotkan, karena untuk menunjukkan jumlah besar, Anda harus menggambar jumlah batang yang sesuai. Oleh karena itu, sistem angka diciptakan ketika sejumlah unit digabungkan dalam kategori berikutnya. Misalnya, dalam sistem desimal, sepuluh unit ditunjukkan oleh satu digit, tetapi diimbangi dengan satu digit.
4
Sistem semacam itu pertama kali ditemukan di Babel Kuno, tetapi angka 60 digunakan sebagai dasar, yang agak tidak nyaman. Sistem desimal modern muncul di India sekitar abad VI Masehi. Itu datang ke Eropa berkat orang-orang Arab, sehingga angka-angka yang akrab bagi semua orang masih disebut Arab, berbeda dengan angka-angka Romawi yang digunakan pada zaman Roma Kuno di Eropa. Sistem angka desimal Arab sangat memudahkan operasi matematika dasar, yang memungkinkan ilmu pengetahuan untuk melangkah maju.